Rebutan Alat
Oleh: Dahlan Iskanjpnn.com - TIDAK semua direktur rumah sakit berfungsi dengan baik. Terutama di rumah sakit pemerintah. Pusat dan terutama daerah. Beda dengan di rumah sakit swasta.
Salah satunya: dalam hal wewenang penggunaan alat-alat modern di rumah sakit. Semacam ada rebutan wewenang di situ. Akibatnya, pasien harus antre panjang. Sampai ada yang tidak sempat tertangani.
Karena itu, reaksi pun muncul ketika menteri kesehatan (menkes) menyatakan akan melengkapi peralatan di banyak rumah sakit.
Dikira persoalannya hanya rumah sakit kekurangan alat. Padahal, ada juga masalah manajemen di dalamnya.
”Jangan sampai alat mahal-mahal yang akan dibeli itu nanti mubazir,” ujar sahabat Disway di bidang itu.
”Lebih baik Menkes mengatur dulu siapa saja yang akan boleh menggunakan alat mahal itu. Agar tidak jadi rebutan antardisiplin ilmu,” ujarnya.
Selama ini penggunaan alat-alat tersebut diatur oleh keputusan direksi. Ini soal internal. Soal manajemen murni. Tetapi, ada direksi yang kalah wibawa dengan sekelompok dokter di keahlian tertentu.
Ada juga direksi rumah sakit yang takut pada ancaman sekelompok dokter. Misalnya: mereka akan meninggalkan rumah sakit tersebut kalau keinginan mereka tidak dipenuhi.