Rebutan Lahan Parkir, Satu Tewas dan Satu Anggota TNI Dibacok
"Kami kurang jelas dengan kejadian ini. Yang kami dapat, sopir ngadu ke bos PT gara-gara sering dipintai duit parkir. Mereka ngadu dengan tentara yang datang langsung nanyoi siapo yang mintai duit. Tentara itu langsung mukul dan dibalas pakai parang kalau dak salah,"kata Usman (55) warga setempat.
Saat dikonfirmasi, salah seorang sopir bernama Al (30) mengaku terkejut dengan kejadian itu. Menurutnya sebagai sopir, yang dibutuhkan adalah keamanan dan kenyamanaan dilokasi.
"Variasi, ado yang Rp5 ribu, ado yang Rp10 ribu bayar parkir. Ngenjuk dengan yang jago didepan gerbang. Kalau kami ni yang penting mobil dan barang aman. Sudah, itu bae,"ujarnya.
Kapolresta Palembang, Kombes Pol Sabarudin Ginting Sik Msi melalui Kasat Reskrim Polresta Palembang, Kompol Djoko Julianto Sik MH mengatakan akan segera mengejar pelaku.
"Kasus ditangani Polsekta Kertapati, namun Polresta tetap memberikan dukungan. Beberapa nama telah dikantongi dan akan kita kejar setelah didalami keterlibatannya saat kejadian,"kata Djoko.
Sementara Kapendam II Sriwijaya, Kolonel Jauhari Agus Suradji membenarkan kejadian tersebut. Akan tetapi, tak ada keterlibatan anak buahnya dalam permasalahan lahan parkir yang jika dikalkulasikan mencapai lebih dari Rp30 juta perbulan itu. Dengan catatan jika diasumsikan satu unit mobil truk membayar Rp10 ribu untuk sekali parkir.
"Anggota kami datang untuk melerai karena mendapat informasi kalau anggota keluarganya terlibat perkelahian dilokasi. Sejauh ini tidak ada keterlibatan soal itu (lahan parkir). Untuk masalahnya, kita koordinasikan dengan pihak kepolisian,"tukasnya.(aja)