Red Notice KPK adalah Orang Penting Pemenangan Jokowi
jpnn.com - JAKARTA - Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Hanura, Sarifudin Sudding mengatakan ada tarik menarik kepentingan dalam penyusunan kabinet bentukan Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Hal ini berakibat terjadinya penundaan. "Saya menilai, terjadi tarik menarik yang sangat kuat dalam penyusunan kabinet," kata Sudding di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (23/10).
Ketua Fraksi Hanura DPR RI ini menilai, tarik menarik tersebut semakin kuat setelah adanya rekomendasi dari KPK, salah satunya dengan memberi tanda merah (tidak layak) pada 8 kandidat kuat sebagai calon menteri.
Menurut Sudding, mereka itu adalah orang yang dianggap berkontribusi besar pada pemenangan pasangan Jokowi-JK di Pilpres lalu. "Paling tidak selama ini orang-orang yang berkontribusi besar dalam pemenangan Jokowi-JK dan jadi prioritas untuk jadi menteri ternyata tak bisa, karena red notice dari KPK," jelasnya.
Mantan Anggota Komisi III DPR di periode lalu ini juga menyayangkan karena Jokowi-JK tidak melakukan penelitian secara mendalam terhadap para calon menteri yang diserahkannya ke KPK maupun PPATK.
Alhasil, Jokowi menjadi kelimpungan sendiri begitu lembaga pimpinan Abraham Samad itu memberikan rekomendasi jika sejumlah calon kuat justru tak masuk kriteria layak.
"Begitu KPK memberikan red notice, Jokowi-JK jadi kelimpungan. Artinya, Jokowi-JK tidak melakukan langkah antisipasi terhadap kemungkinan yang akan terjadi bila nama-nama itu diserahkan ke KPK," tandasnya. (fat/jpnn)