Refarming Frekuensi Rampung, Main Internet Tanpa Lelet
jpnn.com, JAKARTA - Penataan ulang (refarming) pita frekuensi radio 2.1 GHz telah selesai dirampungkan lebih cepat dari target yang dijadwalkan pada akhir April 2018.
Dampaknya adalah warga intertnet akan lebih cepat saat berselancar di dunia maya dibandingkan sebelumnya.
“Terima kasih kepada teman-teman operator dan SDPPI atas pelaksanaan refarming 2.1 GHz. Ada 42 cluster yang dilakukan refarming. Dulu saya sampaikan refarming akan selesai akhir April, tapi ternyata pertengahan April bisa selesai. Dengan refarming layanannya nggak lemot lagi, tidak padat lagi,” jelas Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara, di Jakarta, Senin (16/4).
Selanjutnya, Menkominfo mengatakan hal perlu dilakukan adalah konsolidasi antara operator. “Jalan satu-satunya untuk lebih suistainable adalah dengan konsolidasi pemerintah mendorong konsolidasi dengan menyiapkan regulasi dan memberi assurance bahwa frekuensi akan tersedia dan tidak perlu dikhawatirkan jika terjadi konsolidasi.”
Refarming terbagi ke dalam target 42 cluster di seluruh Indonesia dan dilakukan secara bertahap dalam 136 langkah (batch) pemindahan frekuensi (retuning), dan melibatkan pembahasan dengan 4 operator seluler di pita frekuensi radio 2.1 GHz dan dieksekusi oleh 3 operator di antaranya yaitu Telkomsel, XL, dan Indosat.
Penataan ulang (refarming) pita frekuensi radio 2.1 GHz ditujukan untuk kepastian penetapan pita frekuensi radio yang berdampingan (contiguous) bagi seluruh penyelenggara jaringan bergerak seluler pengguna pita frekuensi radio 2.1 GHz.
Dengan demikian, setiap penyelenggara memiliki keleluasaan memilih teknologi seluler dan jenis pengkanalan yang paling sesuai dengan kondisi traffic layanan selulernya pada suatu area tertentu.
Sehingga, langkah komprehensif tersebut membuat masyarakat pengguna layanan seluler dapat menikmati kualitas lebih baik, khususnya pada wilayah-wilayah yang mengalami kepadatan jaringan (congestion). (mg8/jpnn)