Refleksi Akhir Tahun, Menteri Siti Beberkan Kinerja Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan
Pada tahun ini, terdapat 20.052 kegiatan yang menjawab tujuan SDGs dengan total dana dikucurkan sebesar Rp 57,28 trilun.
Angka ini meningkat sebesar 33 persen dari sejak pertama kriteria ini diluncurkan pada PROPER tahun 2018 silam.
Secara ringkas evaluasi tingkat ketaatan yang dilakukan kepada 3.694 perusahaan peserta PROPER tahun 2023 adalah sebagai berikut, peringkat: Emas: 79 perusahaan, Hijau: 196 perusahaan, Biru: 2.131 perusahaan, Merah: 1.077 perusahaan, dan Hitam: 0 perusahaan, Tidak diumumkan karena penegakan hukum 211 perusahaan dan tidak beroperasi 12 perusahaan.
Pengendalian dan Pemulihan Kerusakan Lingkungan
Selama tahun 2023, kata Dirjen Sigit Reliantoro, telah dipulihan 203.39 Ha di 17 lokasi, antara lain 14 Ha agroforestri di Garut, Jabar, 22 HA di agroforesty di Wonosobo, 44 Ha agroforestri di Trenggalek, Jatim, 10 Ha agroforesty di Pinrang, Sulsel, 24,25 Ha ruang terbuka hijau (RTH) Penajam Paser Utara, Kaltim, 9 Ha pertanian regeneratif di Gunung Kidul, DIY, dan 12 Ha agro edu technopark, TTU, NTT.
“Kami juga telah melakukan pemulihan lahan bekas tambang batubara dan batuan berbasis revitalisasi ekosistem melalui Pembangunan kawasan ekoagrowisata Goa Tapak Raja di Desa Wonosari, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, seluas 24 Ha,” ujar Sigit Reliantoro.
Dia menjelaskan salah satu pemulihan lahan itu merupakan hasil revitalisasi ekosistem karst Goa Tapak Raja, pengembagan wisata bekas void tambang, pembanguan ekoriparian dan lahan basah buatan Goa Air.
Konsep pembangunan melalui kolaborasi Direktorat Pengendalian Kerusakan Lahan dengan sektor dunia usaha, perguruan tinggi, dan lembaga penelitian.