Reformasi Kepolisian Harus Lebih Ideal
jpnn.com - JAKARTA - Hari Ulang Tahun Bhayangkara ke-70 jatuh pada Jumat 1 Juli 2016. Di usianya yang sudah terbilang tua, masih banyak pembenahan yang harus dilakukan Polri.
Anggota Komisi III DPR Aboebakar Alhabsy mengatakan, memang Polri saat ini sudah menyadari perlunya mendekatkan diri dan memberikan pelayanan terbaik kepada rakyat.
Ini adalah nilai positif yang sudah diikuti dengan berbagai upaya untuk perbaikan internal Korps Bhayangkara. "Bisa jadi capaiannya belum ideal," kata Aboe Bakar, Sabtu (2/7).
Misalnya, ia mencontohkan, persoalan penanganan terorisme yang banyak dituding melanggar hak asasi manusia, penanganan unjuk rasa yang dinilai masih represif, penggunaan kekuatan yang dinilai berlebihan untuk penggusuran, hingga banyaknya oknum polisi nakal yang terlibat narkoba.
"Oleh karena itu, reformasi kepolisian merupakan salah satu pekerjaan rumah yang masih harus diselesaikan," ungkapnya.
Karenanya, ia mengatakan, saat melakukan uji kepatutan dan kelayakan calon Kapolri Komjen Tiro Karnavian, ia juga sempat menanyakan soal reformasi di tubuh kepolisian.
"Kami ingin tahu bagaimana konsern dan arah beliau ketika nanti memimpin," katanya. Ternyata, Aboe menilai Tito memiliki komitmen yang kuat untuk melanjutkan reformasi di kepolisian.
Menurutnya, ini harus menjadi perhatian utama dari Kapolri, karena Polri adalah institusi yang besar dan memiliki struktur hingga kecamatan. Potensinya sangat besar, sehingga apabila memang memiliki kekurangan, atau masih terjadi kesalahan dalam menjalankan tugas, perlu dilakukan evaluasi dan pembinaan yang baik. Visi perbaikan internal dan penyesuaian diri dengan masyarakat tentunya harus melekat di benak seorang Kapolri.