REI Dukung Perubahan KKOP Polonia
Pun begitu, Pemko Medan diingatkan jangan hanya memperhatikan KKOP saja, tapi juga harus melihat efek yang ditimbulkan. Seperti rencana pembangunan Deli Grand City dengan tinggi mencapai 40 lantai. Dia melihat keberadaan gedung itu akan mempengaruhi jaringan telekomunikasi sekitarnya.
"Artinya, Pemko Medan harus membuat satu peraturan untuk mengatur dimana saja bisa mendirikan gedung tinggi, bukan asal sembarangan tempat," pungkasnya.
Daya Listrik Lanud Soewondo Diturunkan
Di lain pihak, TNI AU Soewondo berencana untuk menurunkan daya listrik Landasan udara Soewondao. Hal ini karena TNI AU merasa tidak sanggup untuk membayar listrik Lanud yang merupakan pengganti Bandara Polonia.
Komandan Lanud Soewondo Kolonel (Pnb), SM Handoko menyatakan, sejak Kualanamu beroperasi hingga Agustus, biaya listrik Lanud akan ditanggung oleh AP II. Hal ini disesuaikan dengan perjanjian yang telah dibuat sebelumnya antara pihak AP II dan TNI AU. "Tapi kalau September sudah menjadi tanggung kita sendiri," ujarnya.
Dijelaskannya, dengan luasnya bandar udara saat ini membuat daya listriknya tinggi. Karena itu, TNI AU berencana akan meminta menurunkan daya tersebut ke PT PLN Medan. "Biaya daya saja sangat besar. Makanya, kita berniat untuk menurunkan daya, agar biaya listrik nya tidak terlalu besar," jelasnya.
Terkait dengan dana perawatan bandar udara juga belum disiapkan dalam anggaran TNI AU. Karena itu, untuk tahap awal ini, perawatan Lanud Soewondo akan dilakukan ala kadarnya, belum ekstra seperti yang dilakukan oleh AP II.
Sementara itu, Airport Service Manager Bandara di Kualanamu, Ali Sofyan menyatakan bahwa beban listrik di Polonia sangat besar. Karena pada umumnya setiap ruangan yang ada di Polonia menggunakan tenaga listrik. "Hampir semua operasional kita menggunakan listrik ya. Kalau saya tidak salah, sekitar belasan juta lah kita bayar listrik setiap bulannya," ujarnya.