Rekam Jejak Dulmatin di Mata Orang-Orang yang Mengenalnya
Ke Sawah Selalu Bawa Alquran, Sering Berlatih MenembakJumat, 12 Maret 2010 – 06:35 WIB
Sayang, Azzam tak bersedia ketika diminta menceritakan lebih lanjut penggalan hidup adiknya itu. Teguh, salah seorang teman kecil Dulmatin, menceritakan, dirinya pernah sama-sama bertani dengan sosok yang ditembak mati di Pamulang Rabu lalu itu. "Saya mengenalnya dengan nama Amar. Kami pernah bertetangga menggarap sawah di Blok Karangserut, Desa Serang, Kecamatan Petarukan," cerita Teguh. "Itu terjadi sekitar 2001," lanjutnya. Di mata Teguh, Amar alias Dulmatin adalah petani yang rajin dan ulet.
Saat bertani itulah, Teguh menilai Dulmatin sangat militan dalam menjalankan agama. "Kalau ke sawah, dia (Dulmatin) selalu membawa Alquran kecil. Di sela-sela istirahat, dia selalu membacanya di bawah pohon mangga," ceritanya. Selain itu, lanjutnya, ketika sudah tiba waktu duhur, Amar selalu meneriaki teman-temannya dan para buruh tani agar beristirahat untuk salat.
Yang juga tak bisa dilupakan Teguh dari Amar adalah kebiasaannya yang tak suka banyak berbicara. "Dia termasuk orang yang nggak bisa lama kalau ngobrol. Daripada mengobrol, dia lebih memilih berlatih menembak dengan senapan burung," tutur pria 28 tahun itu.