Reklame Videotron di Kota Serang Diduga Terjadi Praktik Pungli
jpnn.com, SERANG - Persoalan reklame videotron di bilangan perempatan Kebon Jahe, Kecamatan Serang, Kota Serang, Banten, diduga terjadi praktik pungli.
Informasi terbaru perusahaan yang membangun fasilitas iklan digital itu diduga wajib mendapatkan izin dari seorang oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) Badan Pendapatan Daerah (Bapenda).
Informasi ini disebutkan oleh salah satu pimpinan di Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Serang inisal S. S menceritakn kronologi videotron berdiri dibantu oleh R selaku ASN di Bapenda yang mengaku berdirinya iklan digital bisa jadi alasan pertumbuhan pendapatan asli daerah (PAD) bagi Kota Serang.
Namun demikian, oknum itu katanya kebingungan saat diminta pertanggungjawaban atas izin reklame videotron yang nyatanya belum diurus.
Menanggapi hal ini, ketika dikonfirmasi wartawan, Perwakilan JJ Promotion Yohaness menunjukan izin yang dikeluarkan salah satu Dinas Perizinan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) di Banten, yang memiliki batas waktu hingga Desember 2023. Di samping itu, dimuat dalam berkas tersebut izin dimaksud adalah reklame bukan reklame videotron.
"Ya, maksud kami baiklah, bukan yang aneh-aneh. Kami juga sudah proses urus izin PBG, artinya ini akan dilengkapi," kata Yohaness.
Sebelumnya diberitakan, sebuah reklame videotron yang dibangun oleh perusahaan iklan JJ Promotion dari PT Adhi Kartika Jaya asal Kota Surabaya, Jawa Timur, berlokasi di perempatan bilangan perempatan Kebon Jahe, Kota Serang, Banten tidak berizin.
Kepala Bidang Perencanaan dan Pengembangan Iklim Penanaman Modal Dinas Penanaman Modal Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Serang Feriyadi menuturkan dalam pasal 26 Perda Nomor 3 Tahun 2021 Kota Serang berbunyi selain izin reklame videtron juga perlu memiliki Persetujuan Bangunan Gedung (PBG). Feri menjelaskan pihaknya selalu menyambut baik siapa pun yang ingin berinvestasi di Kota Serang dengan taat pada aturan yang berlaku.