Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
Jika RUU tersebut tidak disahkan oleh parlemen akhir bulan ini, peraturan kontroversial yang dikenal sebagai Arahan Menteri 107 akan tetap berlaku.
Arahan yang berlaku sejak Desember tersebut mengharuskan pejabat imigrasi memprioritaskan aplikasi bagi mahasiswa dengan tawaran dari lembaga yang dianggap tidak berisiko.
Namun ini berarti universitas yang lebih besar dan bergengsi dapat mendaftarkan lebih banyak mahasiswa internasional, sementara universitas regional yang lebih kecil mengalami nasib yang lebih buruk.
Universitas di tengah ketidakpastian
Luke Sheehy, kepala eksekutif lembaga Universities Australia, mengatakan konfirmasi jika arahan tersebut akan tetap berlaku berarti "perang terhadap sektor pendidikan internasional di negara ini akan terus berlanjut."
"Menyalahkan mahasiswa internasional atas masalah perumahan dan migrasi adalah salah besar," katanya.
"Pada tahun pemilihan, kedua belah pihak politik perlu bertanya pada diri mereka sendiri apakah mereka ingin berinvestasi di masa depan, atau apakah mereka ingin melanjutkan perang palsu ini hingga pemilu?"
Dengan RUU-nya masih dibahas di parlemen, beberapa universitas sudah mengambil langkah yang berbeda-beda.
Ada yang terus membuka pendaftaran untuk mahasiswa pada tahun 2025, sementara yang lainnya menghentikan pendaftaran mahasiswa internasional.