Rencana Rekonstruksi Gaza Berliku
Hamas dan Fatah Sulit RekonsiliasiSenin, 26 Januari 2009 – 09:02 WIB
![Rencana Rekonstruksi Gaza Berliku Rencana Rekonstruksi Gaza Berliku - JPNN.COM](https://image.jpnn.com/resize/570x380-80/image_not_found.jpg)
Israel menginginkan agar Fatah di bawah Presiden Mahmud Abbas ikut dilibatkan. Negeri Yahudi tersebut memegang peran penting dalam rekonstruksi Gaza karena merekalah yang menguasai wilayah perbatasan. Kalau Hamas memaksa menjadi supervisi tunggal proyek rekonstruksi, Israel diperkirakan memperkuat blokade. Jika itu terjadi, material bangunan bakal sulit menembus Gaza. Mengandalkan terowongan yang menghubungkan Rafah Mesir dengan Rafah Palestina jelas tak mencukupi.
Pada akhirnya, yang jadi korban lagi-lagi adalah warga Gaza. Akibat sengkarut politik antara Hamas, Fatah, dan Israel, dimulainya rekonstruksi menjadi tidak jelas. Padahal, kebiadaban Israel telah membumihanguskan 4.000 rumah dan 17.000 bangunan lainnya dalam kondisi setengah hancur. Menurut Ketua Tim Kemanusiaan PBB John Holmes yang Kamis lalu (22/1) baru mengunjungi Gaza, warga wilayah itu sangat membutuhkan air bersih, listrik, sanitasi, dan tempat penampungan sementara.
Diperkirakan, butuh dana sekitar USD 1,6 miliar (sekitar Rp 16,8 triliun) untuk memulihkan Gaza. Tapi, persoalan itu tak akan menjadi masalah. Arab Saudi sudah menjanjikan bantuan USD 1,1 miliar (Rp 11,5 triliun). Bantuan dalam jumlah sama besar juga akan diberikan secara kolektif oleh negara-negara Teluk lainnya.