Rencananya Bikin Kejutan, Sampai Sekarang Belum Ditemukan
KABAR hilang kontaknya pesawat Aviastar nomor register PK-BRM jenis twin otter (DHC 6) rute Bandara Masamba ke Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, menyisakan duka bagi keluarga penumpang. Salah satunya adalah keluarga Nurul Fatimah Muhajir.
============
Suasana ramai terlihat di Jalan Sunu II, Nomor 30A, Makassar, Sulawesi Selatan. Suara tangisan kencang terdengar dari dalam rumah yang didatangi oleh tetangga dengan pakaian muslim dan muslimah itu.
Bahkan, teriakan histeris sembari memanggil nama semakin menjadi-jadi saat media ini, juga turut datang ke rumah tersebut. Ibunda Nunung (sapaan akrab Nurul Fatimah), Hadijah tak henti-hentinya menangisi nasib anak dan kedua cucunya yang ikut menumpang di pesawat itu.
Kepulangan Nurul Fatimah Muhajir beserta kedua anaknya, Raya Adawiyah Karimah, 3 tahun, dan Muhammad Rafli Afif ,18 bulan, ke Kota Makassar untuk berkumpul dengan keluarga tak kesampaian.
Muhajir Mustafa, ayah Nunung masih menunggu perkembangan hilangnya pesawat tersebut. "Belum ada ini kabar pasti, saya juga masih kontak orang Bandara terkait perkembangannya," tuturnya kepada FAJAR (grup JPNN).
Muhajir mendapat kabar tersebut sekira pukul 17.00 Wita. Petugas bandara yang juga rekannya di Dinas Perhibungan Sulsel mengabarkan bahwa pesawat yang ditumpangi anaknya dari Bandara Masamba ke Makassar los kontak.
Mendengar kabar itu, keluarganya langsung histeris. Terlebih dirinya dan sang istri. Bahkan hingga sekarang, Muhajir tak henti-hentinya meneteskan air mata. Sebelum berangkat, Nunung sempat menelepon pukul 11.00 Wita, Jumat kemarin. Nunung sempat minta dijemput Sang Ayah, lalu meminta agar kepulangannya bersama kedua anaknya dirahasiakaan kepada Sang Ibu.
"Sempat dia bilang, mau dijemput nanti (kemarin, red). Tapi jangan tanya mamanya, seperti kejutan begitu. Tapi saya juga batal jemput karena ada kerjaan, jadi saya suruh adik-nya," jelas pria yang juga PNS di Diskominfo Sulsel tersebut.