Rentetan Kekerasan Imbas Krisis Otoritas di Pusat Kekuasaan
Jumat, 05 April 2013 – 21:12 WIB
JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dimintai mulai menyadari semakin runtuhnya kewibawaan pemerintahan saat ini. Terlebih lagi, krisis otoritas semakin membesar seiring gagalnya negara melindungi masyarakatnya. Penilaian itu disampaikan staf pengajar di FISIP Universitas Indonesia, Mulyana W Kusumah, Jumat (5/4), menanggapi serangkaian aksi kekerasan akhir-akhir ini, termasuk serbuan ke Lapas Cebongan, Yogyakarta dan pembakaran kantor pemerintahan di Palopo. Menurut Mulyana, aksi-aksi itu merupakan kekerasan konspiratif sebagai dampak krisis kewibawaan di pusat kekuasaan.
"Presiden SBY sebagai kepala negara dan pemerintahan harus melakukan langkah-langkah konstitusional untuk segera memulihkan crisis gezag (otoritas, red). Ini perlu dilakukan agar Indonesia dapat tetap bisa tegak sebagai negara hukum," kata Mulyana.
Kriminolog UI yang pernah memimpin Komite Independen Pengawas Pemilu (KIPP) itu menambahkan, UUD 1945 sudah menegaskan bahwa tujuan bernegara adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. "Tujuan itu akan gagal bila Presiden tidak mampu menjalankan tugas, wewenang dan tanggung jawab konstitusional secara efektif," ulasnya.
JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dimintai mulai menyadari semakin runtuhnya kewibawaan pemerintahan saat ini. Terlebih lagi, krisis
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News
BERITA LAINNYA
- Hukum
Kejagung Tangkap Hendry Lie Tersangka Korupsi Timah, Begini Perannya
Selasa, 19 November 2024 – 10:28 WIB - Humaniora
Romo Johannes Hariyanto Pimpin Misa Penutupan Peti Jenazah Emmanuel Setiyono
Selasa, 19 November 2024 – 09:29 WIB - Lingkungan
Dinas Pertamanan DKI Temukan Penebangan Pohon Tanpa Izin di Menteng
Selasa, 19 November 2024 – 09:03 WIB - Humaniora
Warga Timor Tengah Selatan Serahkan Senjata & Peluru Aktif ke Korem Wira Sakti
Selasa, 19 November 2024 – 09:02 WIB
BERITA TERPOPULER
- Humaniora
Ingat ya, Pelamar PPPK 2024 Tahap 2 Berebut Sisa Formasi, Honorer Non-Database BKN Harus Cermat
Selasa, 19 November 2024 – 06:54 WIB - Riau
Pemilik Saham BPR Fianka Pekanbaru Ditangkap, Begini Kejahatannya
Selasa, 19 November 2024 – 07:38 WIB - Sepak Bola
Timnas Indonesia vs Arab Saudi, Renard Sebut Skuad Garuda Punya 3 Kelebihan
Selasa, 19 November 2024 – 07:01 WIB - Jogja Terkini
Info Pemadaman Listrik Hari Ini, Selasa 19 November 2024
Selasa, 19 November 2024 – 06:49 WIB - Investasi
Harga Emas Antam Hari Ini 19 November Naik Lagi, Berikut Daftarnya
Selasa, 19 November 2024 – 09:16 WIB