Rerata per Hari Ada 4 - 6 Konten Hoaks, dari Pemilu Hingga Honorer K2
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) mengidentiifikasi 175 konten hoaks dari berbagai isu yang menyebar di dunia maya selama Januari 2019. Rerata per hari terdapat 4-6 konten kabar bohong.
Dari 175 konten bohong atau teridentifikasi hoaks, terdapat 81 konten yang berkaitan dengan Pemilihan Umum. Salah satu yang viral ialah hoaks Temuan 7 Kontainer Surat Suara Sudah Dicoblos di Tanjung Priok, Isu PKI, Ijazah, sampai berkaitan dengan Simbol Jari.
BACA JUGA: Hoaks Akan Terus Diulang-ulang agar Dianggap Kebenaran
Hoaks mengenai pemerintah juga turut ditemukan sebanyak 31 konten, antara lain Kemenag memberi lampu hijau LGBT, Pengangkatan Honorer K2 jadi PNS hingga lowongan kerja di rumah sakit.
"Selain itu, ada juga hoaks berhubungan dengan isu agama sebanyak sembilan konten, yakni tentang Muslim Ughyur, Larangan Shalat Jumat di Perusahaan Cina," kata Plt. Kepala Biro Humas Kemkominfo Ferdinandus Setu dalam keterangan resmi, Rabu (6/2).
Isu yang juga disorot publik adalah ceramah Ketua Umum PB NU Said Aqil Siradj dalam acara internal Muslimat NU. Sementara hoaks yang berkaitan dengan peristiwa sebanyak 22 konten.
Adapun isu yang berkaitan dengan bencana, makanan dan tokoh ditemukan masing-masing sebanyak 8 konten. Terkait bencana misalnya, angin kencang di Ancol, Potensi Gempa 8 SR, Banjir Katulampa sampai Gempa Susulan di Jawa Barat.
Hoaks yang berkaitan dengan makanan yang diidentifikasi antara lain soal Garam yang Tidak Boleh Dimasak, Lintah di Kangkung, Mie instan Penyebab Kanker sampai Es Krim Mengandung Lemak Babi.