Resesi Ekonomi Lebih Parah, Singapura Devaluasi Mata Uang
Kamis, 23 April 2009 – 13:18 WIB
Langkah MAS itu mengulangi apa yang dilakukan sebelumnya pada 2002 dan 2003. Pengamat ekonomi memperkirakan penurunan mata uang Singapura bias berkisar 1,5-2 persen.
Sebagian analis menilai bahwa kebijakan tersebut keluar bersamaan dengan keluarnya data kontraksi ekonomi pada Januari-Maret lalu. Claudio Piron, analis JPMorgan Chase, menilai langkah MAS itu termasuk konservatif.
Sebagian analis memperhitungkan penurunan mata uang sebagai pilihan terbaik dalam sistem ekonomi yang sangat bergantung pada perdagangan di tengah resesi saat ini. Langkah lain adalah menurunkan nilai tukar secara bertahap.