Resmikan Operasional Pabrik Amunisi Swasta Pertama di Indonesia, Ini Harapan Bamsoet
jpnn.com, MALANG - Ketua MPR Bambang Soesatyo berharap PT Sapta Inti Perkasa berkontribusi dalam membangun kemandirian dan kekuatan pertahanan swasta yang mandiri, solid, dan berdaya saing tinggi.
Harapan ini disampaikan pria yang akrab disapa Bamsoet saat meresmikan pabrik amunisi pertama di Indonesia yang didirikan PT Sapta Inti Perkasa di Karang Ploso, Malang, Jumat (14/6).
Bamsoet yang juga pendiri perusahaan tersebut menyampaikan PT Sapta Inti Perkasa berkomitmen menjadi lini produksi amunisi terintegrasi.
Dari mulai awal proses penyediaan bahan baku (CoilStrip) CuZn28 dan CuZn10, brasscup, pembuatan selongsong, proses asembling amunisi, quality control hingga packing proses.
"Saat ini telah berhasil memproduksi brasscup dan selongsong kaliber 5,56 mm dan kaliber sembilan mm dengan target produksi masing-masing 100 juta amunisi pertahun untuk kaliber 5.56 mm dan 100 juta amunisi pertahun untuk kaliber sembilan mm yang kemudian akan ditingkatkan bertahap hingga mencapai 500 juta amunisi pertahun," kata Bamsoet.
Keberadaan pabrik amunisi tersebut di bawah pembinaan Kementerian Pertahanan sesuai penetapan sebagai Industri Pertahanan Swasta dengan Nomor Surat: SP/14/IV/2020/DJPOT, serta pemberian izin produksi dengan Nomor Surat: SIPROD/11/ V/2020/DJPOT.
Bamsoet menyampaikan sebagaimana disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa tidak hanya Indonesia yang membutuhkan peluru, tetapi dunia saat ini juga kekurangan peluru.
Sementara itu, PINDAD baru mampu menyuplai sekitar 400-an juta amunisi.