Respons Hasto buat Pernyataan SBY soal Demokrat Diganggu
jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Tim Kampanye Nasional Joko Widodo - Ma'ruf Amin (TKN Jokowi - Ma'ruf) Hasto Kristiyanto meminta Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak mengumbar prasangka buruk di depan khalayak. Permintaan Hasto itu sebagai respons atas pernyataan SBY tentang adanya upaya mengganggu PD dan Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto pada masa kampanye Pemilu 2019.
"Sebaiknya para pemimpin menyampaikan pernyataan yang membangun peradaban, pernyataan-pernyataan yang membangun persaudaraan. Jangan prejudice dalam proses pemilu ini," kata Hasto di Rumah Pemenangan Jokowi - Ma'ruf, Jalan Cemara, Jakarta Pusat, Sabtu (22/12).
Soal pertemuan SBY dengan Prabowo, sekretaris jenderal PDI Perjuangan itu menganggapnya sebagai hal potisif. Hanya saja, Hasto meminta SBY tak menyudutkan pihak yang berseberangan secara politik karena kontestasi Pemilu 2019.
"Karena setiap partai, setiap calon pasti melakukan langkah-langkah konsolidasi. Tapi kemudian Pak SBY menyatakan jangan ganggu Demokrat, maka kami ingin memberikan tanggapan terhadap hal tersebut," kata Hasto.
Lebih lanjut Hasto mengatakan, konstitusi menjamin hak setiap partai politik hak menjalankan fungsi rekruitmen, pendidikan politik, kaderisasi kepemimpinan komunikasi dan agregasi kepentingan rakyat. Karena itu, menurut Hasto, selama PD bekerja sesuai UU maka tidak boleh ada yang mengganggunya.
"Tidak ada satu pihak mana pun yang boleh mengganggu partai politik lain yang secara sah diakui oleh undang-undang. Hak berserikat dan berkumpul," tegas dia.
Hasto menyadari Demokrat saat ini berada di luar pemerintahan. Namun, posisi itu pernah dialami PDI Perjuangan saat SBY menjabat sebagai presiden.
Meski begitu, PDI Perjuangan tetap menjalankan roda demokrasi tanpa merasa ada yang mengganggu. Karena itu Hasto mengajak semua pihak tidak saling mencurigai.