Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Respons Hasto PDIP untuk Ancaman Amien Rais soal People Power

Selasa, 02 April 2019 – 19:09 WIB
Respons Hasto PDIP untuk Ancaman Amien Rais soal People Power - JPNN.COM
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menilai Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais telah membuat pernyataan yang tak pantas lantaran mengancam menggerakkan people power ketimbang menyerahkan sengketa pemilihan presiden ke Mahkamah Konstitusi (MK). Menurut Hasto, seharusnya Amien sebagai pendiri partai politik juga mengedukasi pendukungnya menjalani mekanisme demokrasi sesuai aturan.

"Apa yang disampaikan Bapak Amien Rais akhirnya membuat rakyat melihat hal tersebut tidak pantas dilakukan beliau. Bagaimanapun (Amien) sebagai seorang tokoh yang mendirikan partai politik, PAN," kata Hasto di kantor DPP PDI Perjuangan, Menteng, Jakarta, Selasa (2/4).

Hasto mengatakan, PDI Perjuangan juga punya pengalaman tak menyenangkan dengan Pemilu 2009. Hanya saja, ujar Hasto, partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu tetap mengedepankan persatuan ketimbang mengerahkan pemilihnya yang kecewa.

Baca juga:

Enggan Lapor ke MK, Amien Rais Pilih People Power

Jubir MK Anggap Pernyataan Amien Rendahkan Sistem Peradilan

Hasto menegaskan, jika taat pada mekansime demokrasi maka seluruh persoalan terkait sengketa hasil pemilu harus diselesaikan sesuai konstitusi. "Berbagai konspirasi tidak dibenarkan di negara hukum ini," ungkapnya.

Politikus asal Yogyakarta itu menambahkan, Amien Rais sejak dulu suka mengungkap hal-hal yang bernada ancaman seperti itu. Namun, masyarakat akhirnya bisa menilai sosok Amien.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, rakyat menganggap Amien Rais telah melontarkan ucapan yang tak pantas soal ancamannya menggerakkan people power jika ada sengketa pilpres.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA