Respons Mbak Puan untuk Kritik Mas AHY soal Revolusi Mental
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani merespons kritik Ketua Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat (PD) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tentang revolusi mental yang digembar-gemborkan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurut Puan, kritik merupakan hal lumrah dalam demokrasi.
"Itu biasa saja dalam dinamika politik seperti ini," ujar Puan di sela-sela pelepasan peserta mudik gratis di DPP PDIP Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (16/6).
Ketua bidang politik dan hubungan antaralembaga di DPP PDIP itu menduga kritik yang dilontarkan AHY karena PD belum memutuskan koalisi atau dukungan untuk Pemilu Presiden (Pilpres) 2019. Meski demikian, kata Puan, pemerintah tetap menerima kritik SBY.
"Hari ini Demokrat juga belum menentukan posisinya ada di mana. Jadi kalau memberikan kritik selama membangun saya terima," kata menteri yang diserahi mengurus program revolusi mental itu.
Apakah kritik yang dilontarkan AHY berarti peluang PD untuk ikut koalisi pendukung Jokowi tertutup? Puan menegaskan, keputusan PD ada di tangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selaku ketua umum di partai pemenang Pemilu 2009 itu.
"Apakah akhirnya Demokrat bergabung atau tidak, tentu tanya ke Pak SBY," pungkasnya.
Sebelumnya AHY dalam pidato politiknya mengatakan, saat ini Presiden Jokowi hanya fokus kepada pembangunan infrastruktur. Padahal ada yang lebih penting. Pembangunan manusia misalnya.
"Saudara-saudara, sebenarnya pada awal pemerintahan Presiden Joko Widodo, sebagian besar rakyat menaruh harapan kepada program pembangunan manusia Indonesia," ujar AHY dalam pidato politik bertemakan Dengarkan Suara Rakyat di JCC, Jakarta, Sabtu (9/6).