Reuni 212 Cuma Euforia, Jelas Bukan Solusi di Masa Pandemi Corona
jpnn.com, JAKARTA - Pimpinan Pondok Pesantren Buntet Cirebon KH Adib Rofiuddin Izza meminta pihak-pihak yang akan menggelar reuni 212 pada 2 Desember mendatang menunda rencana tersebut.
Menurut Kiai Adib, saat ini masih dalam suasana pandemi Covid-19 sehingga kerumunan massa berpotensi menjadi ajang penularan penyakit yang telah merenggut lebih dari 15 ribu jiwa di seluruh Indonesia itu.
“Saya menyarankan sebaiknya ditunda dulu. Sekarang bukan waktunya bereuforia, bersama-sama, bergerombol, itu tidak akan menyelesaikan masalah. Artinya tidak akan menyelesaikan masalah tentang Covid-19,” ujar Kiai Adib dalam keterangannya, Minggu (15/11).
Kiai Adib menambahkan, masa pandemi bukanlah saat yang tepat untuk menggelar reuni 212. Terlebih, Pemerintah Provinsi DKI juga juga masih menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Transisi.
“Pemerintah itu melaksanakan protokol kesehatan untuk bangsa dan negara, untuk rakyatnya. Kita semua harus bersama-sama menjaga itu. Kalau saya sarankan ditunda dulu. Masih banyak waktu kok, kenapa harus sekarang,” ujarnya.
Anggota Mutasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini mengimbau kepada umat Islam mentaati aturan dari pemerintah tentang penerapan protokol kesehatan. Dengan begitu, Indonesia akan bisa terbebas dari Covid-19.
“Semestinya masyarakat sadar bahwa kita semua itu tengah mendapat cobaan dari Allah SWT. Dan apa yang sudah dilakukan oleh pemerintah itu luar biasa melaksanakan, menjaga terhadap rakyatnya agar rakyatnya tidak terkena Covid-19. Tapi sayangnya masih banyak masyarakat yang belum sadar,” katanya.
Kiai Adib mengakui bahwa silaturahmi memang bagus. Namun, silaturahmi tidak harus dengan cara berkumpul mengingat pandemi COVID-19 belum berakhir.