Revolusi Mental Akan Sukses Jika Dilanjutkan Revolusi Keuangan
jpnn.com - JAKARTA – Massa dari Gerakan Hidupkan Masyarakat Sejahtera menggelar aksi damai di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jumat (20/5). Aksi damai Gerakan HMS ini juga dihadiri sejumlah tokoh nasional.
Di antaranya ialah Rachmawati Soekarnoputri, Lily Wahid dan Sekjen Asosiasi Pembayar Pajak Indonesia Sasmito Hadinagoro. HM juga besinergi dengan kampus dan organisasi kepemudaan. Antara lain Universitas Bung Karno, LMND, GENTARI, GPII,IMM, FASIS dan SBSI 1992.
“Gerakan HMS konsisten dan terus berjuang dalam mendukung pemerintahan dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) dan tata kelola pemerintahan yang bersih (clean governance),” terang Sekjen Gerakan HMS Hardjuno Wiwohodi.
Dia mengatakan, gerakan itu sudah didengungkan sejak era Susilo Bambang Yudhoyono. Salah satunya ialah mendorong penuntasan megaskandal keuangan negara di pemerintahan pusat seperti BLBI Gate dengan turunannya berupa pemberian subsidi bunga obligasi rekap pemerintah senilai lebih dari Rp 700 triliun.
Dia menilai, KPK dan penegak hukum justru terkesan membiarkan kasus itu. Menurutnya, ada pemufakatan gelap. “Megaskandal Bank Century dan proyek triliunan Hambalang yang mangkrak telah disidak oleh Presiden Jokowi. Mestinya, BLBI Gate juga harus mendapat perhatian serius,” imbuhnya.
Dia menilai, kasus BLBI Gate merupakan sumber segala masalah korupsi di Indonesia. Ketidaktegasan penuntasan kasus itu dan turunannya akan membawa Indonesia krisis berkepanjangan.
“Kondisi ini ditambah dengan ributnya Gubernur DKI Ahok yang diduga terseret megaskandal reklamasi ratusan triliun dan pembelian tanah RS Sumber Waras Rp 755 miliar yang dalam kenyatannya hanya Rp 350 miliar yang diterima Kartini Mulyadi sebagai wakil pemilik tanah 3,2 hektare,” tuturnya.
Karena itu, Hardjuno berharap agar semua skandal keuangan negara yang menjadi persoalan utama harus diselesaikan secara komprehensif dengan sebuah revoluasi keuangan negara.