Rezim Erdogan Diduga Sebarkan Berita Palsu soal Imigran Tewas di Perbatasan Yunani
jpnn.com, ATHENA - Tentara Yunani dituding telah membunuh seorang imigran yang berupaya masuk ke negara tersebut dari Turki. Tidak tanggung-tanggung, tudingan serius tersebut dilontarkan sejumlah pejabat tinggi di rezim Reccep Tayyip Erdogan.
Turki, dalam upayanya menarik NATO ke dalam konflik dengan Suriah dan Rusia, telah membuka wilayahnya untuk dilintasi pengungsi Timur Tengah yang ingin masuk ke Eropa. Saat ini lebih dari 10.000 imigran telah berkumpul di perbatasan Yunani mendesak untuk diizinkan masuk. Pasukan keamanan Yunani telah menggunakan gas air mata untuk menghentikan mereka menyeberang.
Dua pejabat keamanan Turki dan kantor gubernur di provinsi perbatasan Edirne mengatakan bahwa seorang imigran meninggal akibat ditembak polisi dan penjaga perbatasan Yunani di dekat persimpangan di Pazarkule. Mereka mengatakan lima orang lainnya menderita luka kepala dan kaki.
Sumber senior di militer Yunani tegas pernyataan tersebut. Dia menyebut kabar tersebut adalah palsu dan karangan pihak Turki.
Berbicara kepada wartawan, juru bicara pemerintah Yunani Stelios Petsas juga membantah tuduhan adanya migran yang terluka maupun tewas..
"Turki menyebarkan berita palsu. Saya membantah ini dengan tegas," katanya.
Pada Selasa (3/3), Athena juga membantah klaim Turki bahwa pasukan Yunani telah membunuh tiga migran yang mencoba menyeberang ke wilayahnya. (ant/dil/jpnn)