Rezim Ulama Digoyang, Israel Bersorak Girang
jpnn.com, TEL AVIV - Kondisi dalam negeri Iran yang kembali bergolak bagaikan nyanyian merdu bagi Israel. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pun tak malu-malu menunjukkan rasa senangnya melihat rezim ulama pimpinan Ayatollah Ali Khamaeni digoyang.
“Ketika rezim Iran jatuh, masyarakat Iran dan Israel akan menjadi sahabat yang tulus. Saya berharap rakyat Iran akan berhasil dalam perjuangan untuk kebebasan ini,” ungkap Netanyahu dengan nada senang seperti dilansir Anadolu Agency, Selasa, (2/1).
Netanyahu menyebut para pengunjuk rasa sebagai pahlawan. Dia menuduh pemerintah Iran sebagai rezim kejam yang menghabiskan jutaan dolar untuk menyebarkan kebencian dan dendam terhadap Israel.
Meski begitu, Netanyahu mengklaim bahwa Israel sama sekali tidak terlibat dalam gerakan massa yang muncul di Iran.
“Saya telah mendengar pernyataan Presiden Iran Rouhani bahwa Israel berada di balik unjuk rasa besar-besaran di Iran. Selain sebuah kebohongan, ini juga lucu,” tegasnya.
Sejak Kamis lalu, ribuan warga Iran turun ke jalan kota-kota timur laut Masyhad dan Kashmar untuk memprotes kenaikan harga komoditas dan kesalahan tata kelola pemerintah.
Unjuk rasa tersebut kemudian menyebar ke banyak kota dan berubah menjadi aksi menentang pemerintah. (ce1/met/JPC)