RI Terima Semua Komitmen Pinjaman Siaga
Kamis, 12 Juli 2012 – 01:46 WIB
Subsidi BBM hingga paro pertama tahun ini mencapai Rp 88,9 triliun atau 64,7 persen dari APBNP sebesar Rp 137,4 triliun. Sedangkan pada periode yang sama tahun lalu, subsidi BBM baru mencapai Rp 41,6 trilliun atau 32 persen dari APBNP 2011 sebesar Rp 129,7 triliun.
Membengkaknya subdidi BBM terutama disebabkan realisasi harga minyak mentah Indonesia (ICP) hingga semester pertama tahun ini yang mencapai USD 118,0 per barel. Realisasi harga ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata di masa yang sama tahun lalu sebesar USD 111 per barel. Tingginya subsidi juga dipengaruhi pelemahan kurs rupiah menjadi Rp 9.203 per USD, dibandingkan Rp 8.747 per USD pada periode yang sama tahun lalu.
Subsidi BBM pada semester kedua tahun ini diperkirakan akan mencapai Rp 127,9 triliun. Sehingga sepanjang tahun ini, subsidi BBM diperkirakan akan mencapai Rp 216,8 triliun atau 57,8 persen di atas target APBN. Harga ICP rata-rata sepanjang tahun akan mencapai USD 110 per barel dan kurs rupiah rata-rata pada level Rp 9.250 per USD. (sof)