Riau Siaga, Sumsel Mulai Pemadaman
BNPB bahkan juga berupaya meminta bantuan dari Pemerintah Rusia lewat kedutaan besarnya di Jakarta. Menurut Sutopo, pihaknya telah bertemu dengan Dubes Rusia untuk membicarakan opsi menyewa pesawat water bombing BE 200.
"Sayang, pesawat tersebut sedang digunakan juga oleh Rusia dan negara-negara lain untuk water bombing juga," tutur peneliti senior BPPT itu.
Saat ini, BNPB menggunakakan tiga helikopter buatan Rusia, yaitu Kamov (satu unit di Riau) dan MI 8 (dua unit di Palembang dan Palangkaraya) untuk keperluan pemadaman api. Namun, helikopter-helikopter itu itu disewa dari perusahaan swasta. Bukan hasil negosiasi antar pemerintah.
Di Palembang, helikopter tersebut sejak Minggu (15/6) lalu dioperasikan untuk memadamkan sejumlah titik api di Sumsel. Tujuh pilot Rusia secara bergantian mengoperasikan helikopter itu.
Selain water bombing, helikopter tersebut juga dipakai untuk patroli menyisir kawasan gambut dan hutan untuk menemukan lokasi kebakaran.
BPBD Sumsel sudah memulai operasi pemadaman meski jumlah titik api belum banyak. Tujuannya, titik api bisa segera padam sebelum membesar akibat cuaca yang kering. Penyidiran dan pemadaman dilakukan terutama pada kawasan-kawasan yang tidak terjangkau peralatan pemadam dari darat. (byu)