Ribuan Buruh Cimahi Berencana Mogok Kerja 4 Hari
jpnn.com - CIMAHI - Rencananya hari ini Senin (18/11) hingga Kamis (21/11) mendatang, aliansi serikat buruh dan pekerja se-Kota Cimahi akan menggelar mogok kerja.
Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk kekecewaan buruh terhadap Wali Kota Cimahi yang akan merekomendasikan besaran UMK 2014 yang dinilai tidak sesuai dengan harapan buruh.
Ketua KASBI Kota Cimahi Minardi mengatakan, sebagai bentuk kekecewaan atas tidak terpenuhinya harapan buruh, direncanakan dari mulai Senin hingga Kamis buruh akan melakukan mogok kerja.
"Implementasi di lapangan dari aksi mogok ini masih melihat situasi dan kondisi. Untuk kesimpulan awal, buruh diminta untuk tidak masuk kerja terlepas apakah mereka akan duduk di depan pabrik atau mendatangi kantor Pemkot Cimahi. Karena pada 20 November deadline penentuan UMK oleh Gubernur. Jadi, tanggal 18-19 merupakan hari terakhir bagi kepala daerah untuk menentukan keputusannya," kata Minardi kepada wartawan, Minggu (17/11).
Minardi menilai, sikap pemerintah dan pengusaha di Dewan Pengupahan membuat seluruh buruh Kota Cimahi terprovokasi untuk melakukan mogok kerja.
"Di daerah sekitar seperti Kota Bandung dan Sumedang pun berdasarkan informasi yang diterima akan melakukan aksi demonstrasi guna menuntut kenaikan UMK. Pada dasarnya buruh tidak ingin melakukan aksi mogok melainkan berunding. Karena rapat di Dewan Pengupahan itu, pengusaha seolah melecehkan kami dengan menawarkan UMK di bawah KHL Rp 1,5 atau malah 90 persen KHL Rp 1,4 juta. Sementara buruh ingin Rp 2,7 juta," ujarnya.
Minardi juga memastikan, aksi mogok kerja ini tidak akan membuat buruh dipecat oleh pemilik pabrik. Pasalnya, kata dia, sebelum menjalankan aksinya mereka telah memberitahukan rencananya itu ke pihak perusahaan. Sesuai aturan, pihaknya harus menyampaikan pemberitahuan paling lambat tiga hari sebelum melakukan aksi.
"Kalaupun pada akhirnya terjadi pemecatan berarti pihak pengusaha tidak menginginkan terciptanya suasana kondusif," tegasnya.