Ribuan Guru Demo, Persoalkan Tunjangan Penghasilan
Setelah melalui dialog, akhirnya para pengunjuk rasa sepakat mengirimkan perwakilan untuk berdialog dengan sejumlah pejabat di ruang pertemuan kantor Bupati Inhu. Pada pertemuan itu, dihadirkan pejabat terkait diantaranya Penjabat Bupati, Penjabat Sekda H Isdjarwadi SE MT, Kabag Adimintrasi Tata Pemerintahan Umum H Hendry S.Sos Msi, Kepala Sub Bagian Anggaran di Bagian Keuangan Setdakab Inhu Amsal.
Kasiarudin menjelaskan bahwa pemotongan itu merupakan bentuk rasionalisasi anggaran. "Dampak dari berkurangnya DBH migas membuat, kita harus melakukan rasionalisasi atau penyesuaian anggaran," tegas Kasiarudin.
Kasubag anggaran Bagian Keuangan Setdakab Inhu Amsal, membenarkan bahwa ada pengurangan anggaran untuk pembayaran tambahan penghasilan tersebut. “Pada tahun 2015 lalu, memang menganggarkan Rp 150 milyar lebih untuk pembayaran tunjangan pegawai. Namun pada tahun 2016 mengalami penyesuaian hingga mencapai Rp 109 milyar, ujar Amsal.
Amsal juga membenarkan bahwa tunjangan penghasilan untuk pegawai struktural mengalami kenaikan. Hal ini yang kemudian memicu pertanyaan oleh para guru saat rapat tersebut.
Dasril, Kepala SMAN 1 Rengat, menanyakan mengapa ada penambahan pada anggaran tunjangan bagi pegawai struktural jika alasannya ada rasionalisasi. “Ini yang kami pertanyakan kenapa itu bisa bertambah. Sementara untuk guru dikurangi,” ucapnya.
Setelah terjadi perdebatan, Pj Bupati menyatkan dapat menerima aspirasi guru dan akan membahasnya bersama DPRD. (kas/sam/jpnn)