Ribuan Pasukan Marinir Berhasil Kuasai Pantai Kura-kura
Pelaksanaannya sejak 21 November berangkat dari Jakarta, dilanjutkan dengan tahapan embarkasi. Setelah itu operasi lintas laut dan pendaratan amfibi ini.
Operasi pendaratan administrasi adalah pemindahan atau membawa kekuatan satuan darat beserta peralatan dari titik embarkasi untuk didaratkan ditumpuan pantai yang telah dikuasai.
"Dalam lintas laut ini juga melaksanakan latihan-latihan, karena untuk mengantispasi serangan udara, kapal permukaan maupun kapal selam lawan" kata Pangkolimlamil Lakasamana Pertama TNI Yudo Margono, kepada wartawan disela latihan.
Sepuluh KRI dikerahkan diantaranya enam kapal pendukung atau kapal angkut. Kemudian empat kapal tabir lindung atau sebagai pelindung dari serangan udara, kapal permukaan atau kapal selam musuh.
"Ini untuk meningkatkan profesionalisme prajurit, latihan ini melibatkan parjurit marinir maupun ABK kapal perang," paparnya.
Latihan ini melibatkan empat Komando Utama (Kotama) TNI AL yaitu Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar), Korps Marinir (Komar), Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) dan Pusat Penerbangan TNI Angkatan Laut (Puspenerbal). Sebab saat latihan lintas laut, TNI AL juga melaksanakan latihan serangan udara.
"Personil yang kita libatkan sebanyak 1500 dari ABK kapal, sementara 1745 pasukan Marinir. Ini pertama kali di Kalbar, tapi latihan ini sering kita laksanakan. Merupakan latihan operasi laut gabungan baik itu di Kaltim maupun di Natuna. Ini kita laksanakan di Kalbar," terangnya.
Terkait kehadiran Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan (Yonmarhanlan) di Kalbar, dijelaskannya, hal itu merupakan include atau kelengkapan dari Lantamal XII Pontianak yang baru terbentuk dua tahun yang lalu.