Ribuan Smartphone Lolos Tanpa Pemeriksaan Bea Cukai, Ini Saran untuk Polisi
jpnn.com - JAKARTA - Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi meminta polisi agar mendomisasi penyelidikan atas dua mobil boks berisi ribuan smartphone yang ditangkap di pintu tol Slipi, Selasa lalu (7/6). Menurutnya, jangan sampai ada pihak yang justru mengambil keuntungan dari kasus itu.
Tulus mengatakan, ribuan barang elektronik yang keluar tanpa melewati bea cukai di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur itu tentu berpotensi besar menguncang campur tangan oknum tertentu. Karenanya, Polri harus tetap mengusut kasus itu sampai tuntas.
"Apa yang dilakukan polisi itu benar. Polisi harus mendominasi meski menggandeng bea cukai. Ini demi penegakan hukum bersama untuk membongkar kasus ini. Barang impor intinya ada pajaknya," kata Tulus di Jakarta, Sabtu (11/6).
Dia menegaskan, ribuan smartphone yang lolos tanpa pemeriksaan bea cukai harus segera diungkap. Terutama soal keabsahannya.
Menurut dia, banyak mafia elektronik yang menyebabkan kerugian negara karena menjual barang impor di Indonesia tanpa membayar pajak. "Artinya harus ditindak pidananya karena ada dugaan penyelundupan," imbuhnya.
Lebih lanjut Tulus mengatakan, banjirnya barang selundupan tidak hanya merugikan negara. Sebab, konsumen pun bisa ikut merugi karena barang selundupan berkualitas rendah dan tanpa garansi.
"Sangat merugikan. Karena sudah merugikan konsumen dan negara," jelas Tulus.
Tulus menduga ada mafia yang bermain untuk mengendalikan pasar barang elektronik. Sayangnya, katanya, pengawasan dan penindakannya masih lemah.