Ribuan TKI Segera Serbu Nunukan
Hasan Basri: 80 Persen Program Gerbang Emas Terealisasijpnn.com - NUNUKAN – Sejumlah program Gerakan Membangun Ekonomi Aman dan Sejahtera (Gerbang Emas) yang diusung Bupati Nunukan Drs H Basri MSi dan Wakil Bupati Nunukan Hj Asmah Gani perlahan telah terealisasi. Bahkan, dari 7 program yang lahir dari dua pemimpin daerah ini sudah terealisasi hingga 80 persen.
Kepala Bidang Pendataan Kerjasama Pembangunan dan Litbang Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Hasan Basri mengatakan, dengan dikembalikannya proses pengurusan dokumen resmi dan pemeriksaan kesehatan TKI di Kabupaten Nunukan secara tidak langsung menjadi ekspektasi janji politik dua pemimpin daerah ini yang ingin mengembalikan proses kepengurusan dokumen TKI di Nunukan.
“Sampai masa kepemimpinan Bupati Nunukan dan Wakil Bupati Nunukan dari tujuh program yang kami aplikasikan ke Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah,” ujar Hasan Basri.
Saat ini Pemkab Nunukan tengah menunggu kesiapan program poros perbatasan yang digagas oleh Badan Nasional Perlindungan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) yang rencananya akan memulangkan sebanyak 5.200 TKI di Sabah, Malaysia via Nunukan. Maksud dari pemulangan itu adalah pemeriksaan kesehatan para buruh migran Indonesia (BMI) yang saat ini bekerja di Malaysia.
Kepala Badan Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI (BP3TKI) Nunukan, Edi Sujardwo menjelaskan ribuan BMI tersebut sudah siap untuk dipulangkan demi pemeriksaan kesehatan yang merupakan kerja sama antara RSUD Nunukan dan Pejabat Pemeriksaan Kesehatan Malaysia. “Kalau tidak ada halangan, pemulangan itu dalam bulan ini juga,” ujar dia.
Edi mengatakan, pemeriksaan kesehatan tersebut merupakan salah satu syarat bagi TKI bekerja di wilayah Malaysia, baik Sabah maupun di Serawak. Selain itu, pemulangan juga untuk melengkapi berbagai dokumen keimigrasian para TKI. Sehingga, kedepannya diharapkan tidak lagi menimbulkan permasalahan dokumen terhadap BMI di Malaysia.
“Pemulangan ini akan dilakukan secara bertahap, mungkin tidak sekaligus semuanya dipulangkan. Akan tetapi ada interval waktu yang kita berikan biar tidak membludak nantinya,” jelasnya.
Terkait pembuatan dokumen para BMI, lanjutnya, pihaknya telah berkoordinasi ke beberapa instansi, seperti Imigrasi Klas II Nunukan, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Nunukan, Dinas Sosial Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Dinsosnakertran) Nunukan serta RSUD Nunukan.