Ribuan Warga di Tabang Kukar Terisolasi Banjir, Pemerintah Belum Berikan Bantuan
Kapolsek Tabang Iptu Joko Sulaksono menyampaikan, selama banjir menerjang warga hanya mengandalkan persediaan makanan mereka sendiri. Sementara banjir yang masih bertahan hingga di hari keempat membuat stok makanan warga mulai menipis.
"Tapi tadi dapat informasi, kalau Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara rencananya mau kirimkan bantuan ke lokasi banjir di Kembang Janggut dan Tabang. Seperti logistik makanan, obat-obatan dan lainnya. Semoga bisa segera sampai ke warga," ungkapnya dikonfirmasi JPNN.com, Jumat.
“Untuk saat ini masyarakat masih bertahan dengan persediaan yang masih ada, tetapi karena cuaca seperti ini tidak menutup kemungkinan pendistribusian terhambat," sambungnya.
Iptu Joko menjelaskan penyebab terhambatnya pendistribusian logistik ke warga, dikarenakan beberapa titik akses menuju ke desa-desa di Kecamatan Tabang tidak bisa dilalui akibat diterjang banjir.
"Karena memang ada beberapa titik yang sangat deras arusnya, jadi sangat sulit sekali untuk menuju lokasi banjir di sini (Tabang)," jelasnya.
Iptu Joko mengatakan dari data yang dihimpun pihaknya, ada sebanyak 4.910 KK terdampak banjir. Sebagian besar warga kini memilih mengungsi ke sejumlah fasilitas umum ataupun ke rumah kerabat yang berlokasi di tempat lebih tinggi.
"Saat ini warga mengungsi ke fasilitas yang berada di lokasi tinggi dan rumah warga yang lokasi tinggi. Kebanyakan warga mengungsi yang tinggal di pinggi Sungai Belayan. Namun, masih ada sebagian warga yang bertahan di rumahnya untuk menjaga barang-barang berharga mereka," terangnya.
Sementara itu, untuk ketinggian air bervariasi, di kisaran 60 sentimeter hingga 1,5 meter. Pihak Kecamatan, Koramil dan Polsek Tabang saat ini mulai membangun posko pengungsi dan dapur umum, yang berpusat di Desa Bilatalang, Kecamatan Tabang.