Ricky Berharap 3 Gelandang Tampil Spartan Hadapi Arema
Terbilang top selama turnamen hingga mengantarkan tim ke final, Wahyudi senang dan bangga. Dia mengaku banyak belajar dari sosok Asri Akbar yang menjadi mitranya di lini tengah.
"Terima kasih untuk kepercayaan pelatih dan semua senior-senior di tim. Jujur saya masih belajar untuk selalu tampil lebih baik," kata Tole, sapaannya.
Seandainya tidak diberlakukan aturan wajib memainkan pemain U-23, Tole yakin Ricky memberikan kesempatan lebih untuk pemain muda. Pasalnya, juru taktik 37 tahun itu jeli melihat potensi penggawa muda.
Tole memiliki peran vital saat bersua Persib Bandung pada semifinal leg pertama dan kedua. Harus berduel dengan gelandang senior seperti Hariono atau Dedi Kusnandar, dia tak canggung. Permainan keras namun tidak kasar sesekali dilakukannya untuk meredam alur serangan Pangeran Biru.
Di sisi lain, berpasangan dengan pemain muda, Asri mengaku senang. Sosoknya sebagai senior di lini tengah sekaligus kapten tim tidak membuat Tole atau Aziz sungkan. Namun, kedua pemain muda tetap memberi hormat dan tidak jemawa meski penampilannya menuai banyak pujian.
"Kuncinya untuk pemain muda adalah tidak lekas puas. Perjuangan masih panjang. Setelah turnamen ada kompetisi lagi," kata Asri.
Sementara bagi Aziz, dari tiga laga terakhir, dia selalu menjadi pemain pengganti. Sesuai skema, tiga pemain U-23 memang menempatkan nama Terens, Rival, dan Tole.
Aziz selalu masuk menggantikan Tole. Perannya tak kalah penting. Kualitasnya pun terbilang menjanjikan. Umurnya yang sudah 23 tahun membuatnya harus bersabar masuk pada babak kedua.