Ridwan Kamil Beri Solusi Pengentasan Gizi Buruk di Jabar
”Ini malnutrisi protein menahun, harusnya asupan makanan bergizi sejak kecil. Butuh terapi tumbuh kembang yang masif, karena idealnya usia 18 tahun harusnya mencapai 45 sampai 50 kg,” ucap dia.
Menanggapi hal ini, Kang Emil akan berupaya mencari solusi untuk menangani permasalahan busung lapar di Jawa Barat.
“Sedih juga saya di Purwakarta masih ada kasus Malnutrition Energy Protein ini (busung lapar). Selain menangani Hasanudin, saya akan fokus pada solusi agar tidak ada Hasanudin-Hasanudin lainnya di Jawa Barat,” ucap Kang Emil.
Beberapa program yang akan dia lakukan untuk menanggulangi kasus gizi buruk di Jawa Barat di antaranya dengan mengaplikasikan program Ojek Makannan Balita (Omaba). Program ini sudah berjalan di Kota Bandung, dan siap dibawa ke Jabar jika dirinya terpilih sebagai Gubernur Jawa Barat nanti.
“Programnya kami menyiapkan makanan sehat dan mengirimkannya ke rumah-rumah yang memiliki balita kurang gizi. Setiap hari kami kirim dua porsi, karena rata-rata mereka tinggal di desa yang jauh, sehingga enggak mungkin kalau mereka yang ambil sendiri,” ucap dia.
Selain itu, diperlukan juga pelatihan untuk para Kepala Desa agar bisa melaporkan kasus gizi buruk di daerahnya secara online.
”Kalau dengan aplikasi bisa terdata dan kami bisa lakukan penindakan pertolongan. Setelah didapat kasus, kami beri pertolongan,” pungkasnya.(chi/jpnn)