Ridwan Kamil Melepas Ekspor 20 Ton Teh ke UEA
Ekonomi Jabar diprediksi akan tumbuh positif 4,5 persen pada akhir 2021.
Karena itu, Kang Emil optimistis angka tersebut akan tercapai seiring bergeraknya ekonomi dan vaksinasi.
"Mudah-mudahan sesuai prediksi akhir tahun 2021 ekonomi Jabar bisa tumbuh positif 4,5 persen, salah satunya dengan pergerakan ekonomi lewat ekspor teh," kata Kang Emil.
Luas lahan perkebunan teh di Jabar berdasarkan Data Statistik Perkebunan 2019 tercatat 85.234 hektare. Terdiri dari perkebunan rakyat (45.240 ha), perkebunan besar swasta (20.652 ha) dan perkebunan besar negara (19.342 ha).
Perkebunan teh di Jabar tersebar di 11 Kabupaten yaitu Kabupaten Bandung (18.968 hektare), Bandung Barat (2.900 ha), Bogor (1.998 ha), Ciamis (174 ha), Cianjur (22.881 ha), Garut (6.822 ha), Majalengka (672 ha), Purwakarta (4.706 ha), Subang (2.350 ha), Sukabumi (13.187 ha), Sumedang (525 ha) dan Tasikmalaya (10.052 hektare).
Rata-rata produktivitas sebesar 1.519 kilogram per hektare. Adapun produktivitas tertinggi berada di Kabupaten Tasikmalaya (1.918 kg/ha) dan terendah Kabupaten Majalengka (343 kg/ha).
Kepala Dinas Perkebunan Jabar Hendy Jatnika menuturkan, pihaknya terus memfasilitasi kegiatan yang menunjang peningkatan ekspor.
Antara lain penyediaan benih teh, pestisida, alat pertanian, bimbingan teknis hingga akses pasar dan fasilitasi promosi produk perkebunan baik di pasar dalam negeri maupun luar negeri.