Ridwan Kamil Minta Anggaran Kebudayaan Ditambah
jpnn.com - BANDUNG- Kota Bandung mengajukan penambahan anggaran untuk Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat(PNPM) dan rencanannya akan dialokasikan untuk pusaka.
"Kami sudah mengajukan, mudah-mudahan disetujui," ujar Walikota Bandung Ridwan Kamil, kepada wartawan, Sabtu(23/11).
Anggaran ini dikatakan Emil nantinya digunakan untuk pembiayaan pemeliharaan kebudayaan. Sehingga, tidak hanya kegiatan perbaikan infrastruktur dan ekonomi saja yang menjadi perhatian.
"Selama ini, kegiatan terkonsentrasi di kegiatan ekonomi dan perbaikan infrastruktur. Dengan adanya PNPM pusaka, kita juga akan konsentrasi pada spek kebudayaan," papar lelaki yang akrab disapa Emil ini.
Namun, untuk pembangunan infrastruktur dan perekonomian, tidak lantas hilang. APBD Kota Bandung sendiri, menganggarkan dana pendamping untuk PNPM sebesar Rp12 miliar. “Dana ini lah yang digunakan untuk perbaikan infrastruktur dan ekonomi,”tuturnya.
Dihubungi terpisah Sekda Kota Bandung, Yossi Irianto mengatakan pengajuan dana pendamping PNPM di APBD 2014 sebesar Rp15 miliar, namun ada efesiensi sehingga dana yang disetujui Rp11,5 miliar. "Efesiensi ini, lantaran perubahan alat ukur dalam penentuan kriteria kemiskinan," katanya.
Anggaran PNPM ini, tambah Yossi. Untuk tiga kriteria penggunaan, yaitu sosial, ekonomi dan lingkungan. "Termasuk di dalamnya pendidikan dan kesehatan," tambahnya.
Dia mencontohkan, mengenai keberadaan Satpol PP di setiap wilayah yang diperlukan untuk penindakkan pelanggaran perda. Bisa saja anggaran tersebut mengakomodir hal ini. "Hitung-hitungannya seperti itu, nanti kami tinggal melaporkan lagi ke dalam pembahasan, semoga Senin sudah ada penetapan KUA PPAS," ucapnya.
Mengenai titik ukur keberhasilan program dibandingkan dengan anggaran yang telah dikucurkan, Yossi mengatakan bahwa hal tersebut tidak bisa diketahui secara langsung. Namun yang bisa terlihat misalnya pemberdayaan masyarakat serta meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan.
"Untuk angka kemiskinan memang sulit dihitung dengan cepat, tapi itu nanti akan terlihat pada sensus oleh BPS yang akan datang," ucapnya.(mur)