Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Ridwan Kamil Teratas di Hasil Survei Pilgub Jabar, Itu dulu

Rabu, 07 Februari 2018 – 10:04 WIB
Ridwan Kamil Teratas di Hasil Survei Pilgub Jabar, Itu dulu - JPNN.COM
Ridwan Kamil. Foto: Bandung Ekspres/dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing menilai hasil pemilihan Gubernur Jawa Barat atau Pilgub Jabar 2018 akan sulit diprediksi.

Menurut dia, di daerah tersebut ada empat pasangan kandidat yang memiliki kekuatan yang seimbang. ”Ridwan Kamil dari hasil survei menempati posisi teratas, tapi itu kan survei sebelum para kandidat mendaftar ke KPU,” kata Emrus kepada Indopos, Selasa (6/2).

Figur tiga pasang kandidat yang lain kini juga bersaing ketat. Tidak ada pasangan yang dominan. Ini akan menuntut mesin politik harus ekstra keras untuk memperkenalkan kandidat kepada masyarakat. ”Sosok Dedi Mulyadi, Ridwal Kamil dan Deddy Mizwar sama-sama kuat. Mereka dikenal masyarakat Jawa Barat. Jadi figur tidak dominan untuk Jawa Barat,” ungkapnya.

Tetapi munculnya pasangan TB Hasanuddin-Anton Charliyan dari PDIP, dikatakan dia patut dipertimbangkan. Karena figur TB Hasanuddin sudah beberapa kali menang dan menjabat di DPR RI dari Dapil Jawa Barat. ”Kalau bicara figur, keempat kandidasi ini sama-sama putera daerah,” ucapnya.

Awalnya, Emrus menganggap karakteristik pemilih Jabar masih mempertimbangkan figur yang populer. Karena pada pemilihan sebelumnya figur artis yang terpilih. ”Saat ini berbeda, karena empat pasangan dikenal masyarakat,” ujarnya.

Dia mengatakan, empat kandidat tersebut harus menjual program kepada masyarakat. Yakni, program yang terukur dan mampu menjawab masalah-masalah di Jabar. Karena, masyarakat di Jawa Barat, seperti Bekasi, Depok dan Bogor sudah sangat pluralisme. ”Jadi program yang rasional menjadi kunci kemenangan para kandidasi,” tegasnya.

Lebih jauh dia mengatakan, mesin politik pengusung empat pasangan calon di Pilkada Jawa Barat memiliki pendukung yang militansi. Seperti pendukung PDIP dan PKS. Oleh karena itu, keempat pasangan memiliki kekuatan yang seimbang. ”Untuk merebut Jawa Barat harus dengan program yang terukur, tidak hanya konsep-konsep abstrak saja,” tandasnya.

Sementara itu, Tokoh Masyarakat Jawa Barat Mayjen Tatang Zaenuddin mengatakan, sosok pemimpin yang diidam-idamkan masyarakat Jawa Barat adalah pemimpin yang pro rakyat. Yakni, pemimpin yang melaksanakan tugas pembangunan dan mensejahterakan rakyat. ”Jadi rakyat dianggap seperti anak-anaknya yang harus disejahterakan bukan disengsarakan,” ujarnya.

Mesin politik pengusung empat pasangan calon di Pilgub Jabar memiliki pendukung yang militan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close