Riedl Genjot Penyelesaian Akhir
jpnn.com - TANGERANG - Tiga hari menjelang menghadapi tuan rumah Vietnam pada laga perdana Piala AFF 2014, Alfred Riedl mengklaim tim asuhannya tidak menemui kendala dalam pemantapan strategi. Karena itu, di sisa hari yang ada, pelatih skuad Garuda -julukan tim nasional Indonesia- itu akan berkonsentrasi pada peningkatan kemampuanfinishing.
''Saya ingin para pemain lebih dingin di depan gawang lawan,'' kata Riedl sebelum bertolak ke Hanoi, Vietnam, bersama rombongan Garuda dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, kemarin (18/11).
Pemantapan penyelesaian akhir tersebut diprioritaskan. Sebab, berdasar dua uji coba terakhir, barisan penggedor Indonesia membuang banyak peluang. Saat melawan Timor Leste (11/11), misalnya, Sergio van Dijk hanya mampu memaksimalkan satu di antara empat kesempatan menjadi gol.
Begitu juga Samsul Arif yang hanya melesakkan satu gol dari dua peluang yang diperoleh. Sementera itu, Zulham Zamrun yang mendapat dua peluang hanya bisa sekali membobol gawang lawan. Demikian pula Cristian Gonzales yang sudah berhadapan dengan kiper, tetapi tembakannya masih mampu diblok.
Saat dikalahkan Syria 0-2 (15/11), Van Dijk mendapat dua peluang yang terbuang percuma. Zulham memperoleh satu kesempatan membobol gawang lawan, namun sepakannya menyamping. Begitu juga Boaz Solossa yang sepakannya mampu dibaca dengan baik oleh penjaga gawang Syria. Satu peluang lain lewat sundulan juga tidak mampu dikonversi menjadi gol oleh Boaz.
''Saat melawan Syria, saya yakin kami semestinya bisa mendapat setidaknya satu (gol), tapi itu tak terjadi. Di Vietnam, kami ingin lebih efektif,'' terang Riedl.
Pelath 64 tahun tersebut menilai, kini permainan timnya memang terus menunjukkan progres yang baik. Demikian juga, kerja sama dan transisi pemain makin baik jika dibandingkan saat kali pertama uji coba pada November ini, melawan Timor Leste (11/11).
Dalam kesempatan terpisah, Van Dijk mengakui bahwa adaptasi antar pemain tidak bisa dilakukan hanya dalam satu-dua kali latihan. Namun, dia merasa chemistry, terutama dengan Boaz Salossa yang ditempatkan di belakangnya, sudah terbangun.
Sementara itu, setelah menempuh perjalanan empat jam, setiba di Hanoi kemarin Riedl memilih meniadakan latihan agar seluruh pemain bisa recovery. Sesuai dengan instruksi pelatih, Firman Utina dkk pun menghabiskan waktu untuk beristirahat di Hotel Crown, Hanoi.
Baru pagi ini mereka dijadwalkan menjalani latihan. ''Kami diminta istirahat, tidak ada latihan,'' kata Evan Dimas Darmono, pemain termuda di skuad Indonesia, melalui BlackBerry Mesenger (BBM).
Rekan setim Evan, Victor Igbonefo, pun membenarkan bahwa tidak ada agenda penting yang dilakukan pemain sesampai di Hanoi. ''Di sini sudah malam. Untuk apa jalan-jalan? Kami masih capek, Bro. Besok (pagi ini) juga latihan pagi,'' jelas pemain Arema Cronus tersebut melalui BBM.
Di Hanoi, Victor menyebutkan, suhu tadi malam mencapai 16 derajat Celsius. Karena itu, Victor dan seluruh pemain yang awalnya mengenakan kaus kerah hijau timnas banyak yang memilih memakai jaket ketika perjalanan dari bandara menuju hotel. ''Harus dibiasakan karena Indonesia kan lebih panas dari di sini,'' ungkapnya. (aam/c19/c15/ttg)