Rieke: Menangkan Eri Cahyadi–Armuji untuk Meneruskan Kebaikan
jpnn.com, SURABAYA - Politikus PDI Perjuangan Rieke Diah Pitaloka secara khusus datang ke Surabaya untuk memenangkan pasangan calon nomor urut 1, Eri Cahyadi dan Armuji dalam Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya. Kehadiran Oneng sapaan Rieke diyakini makin menguatkan warga Surabaya dalam menggunakan hak suaranya pada 9 Desember mendatang.
“Surabaya patut berbangga, banyak hal sudah dilakukan oleh Pak Bambang DH, kemudian diteruskan menjadi lebih baik oleh Bu Risma dan sekarang akan diteruskan lagi oleh Mas Eri Cahyadi dan Armuji," kata Mbak Rieke di Jambangan, Surabaya, belum lama ini.
Sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko), kata Rieke, Eri dinilai sangat mengenal Surabaya dengan baik. Tata kota diperhitungkan secara matang, Surabaya harus dikelola dengan orang yang tepat. Oneng mencontohkan terkait bantaran kali yang berubah menjadi cantik.
“Bapak dan Ibu, Bu Risma sudah menjadikan daerah ini bersih. Coba lihat sungai di belakang ini (kali surabaya) yang sangat bersih,” ungkapnya.
Dalam kampanya di beberapa titik, Rieke bertemu relawan Eri Armuji di Petemon Sidomulyo IV Surabaya, dilanjutkan bertemu Relawan kawasan Surabaya Utara dan berakhir di Warga Stren Kali Jambangan. Politikus PDIP dari Dapil Jabar VII itu terus meminta agar warga tidak lengah dalam melakukan pencoblosan.
“Jangan hanya karena sarung bapak ibu belok, jangan hanya karena sembako belok, hanya karena uang belok. Coba banyangin, berapa ya bapak ibu uang Rp 100 ribu dikali 2 juta lebih pemilih? Si Oneng, kalau suruh ngitung susah,” kata Oneng disambut tawa warga.
Pembina Laskar Juang RDP ini menegaskan, jika orang sudah mengeluarkan uang besar, maka saat menjadi pemimpin Surabaya ada kekuatiran melakukan upaya pengembalian uang tersebut. "Itu namanya apa bapak ibu?," disambut secara serentak oleh warga “korupsi!”.
Laskar Juang RDP sendiri, kata Oneng, akan terus bergerak di sejumlah daerah Indonesia. Dalam kesempatan keliling ke setiap daerah, Rieke menyampaikan bahwa Kota Surabaya juga menjadi contoh bagaimana toleransi kebinekaan itu bisa dipertahankan. Persoalan bisa diselesaikan dengan musyawarah.