Rilis Brand Footprint Indonesia 2023, Ini Merek yang Paling Banyak Dipilih Konsumen
2. Frekuensi belanja produk FMCG mengalami penurunan sedikit lebih rendah dari tahun sebelumnya. Dengan demikian, persaingan antar brand semakin ketat untuk dapat bertahan menjadi pilihan konsumen.
3. 45 persen brand dari total 550 brand berhasil meningkatkan CRP (Consumer Reach Points) nya. Angka ini lebih tinggi dari tahun lalu, di mana hanya 41 persen brand yang berhasil meningkatkan CRP nya Pertumbuhan brand-brand tersebut dipengaruhi oleh peningkatan penetrasi dan frekuensi.
4. Berdasarkan hasil studi tahun ini, 36 persen brand dapat bertumbuh CRPnya karena berhasil hanya dengan meningkatkan penetrasi di pasar, 21 persen brand bertumbuh karena berhasil meningkatkan frekuensi belanja dan 44 persen berhasil meningkatkan CRP dari kombinasi kenaikan penetrasi dan frekuensi.
5. Untuk berada di 10 peringkat teratas dengan nilai CRP tertinggi, sebuah brand harus memiliki basis konsumen minimal 60 persen dari total rumah tanga di Indonesia dan dibeli setidaknya 15 kali dalam setahun.
Sementara itu, Senior Marketing Manager of Kantar Indonesia Worldpanel Division Corina Fajriyani menjelaskan bahwa dalam studi tahunan Brand Footprint, Kantar menggunakan sebuah metode yang disebut Consumer Reach Point (CRP) untuk mengukur sejauh mana suatu brand berhasil menjangkau konsumen.
“CRP merupakan sebuah matriks yang menggabungkan tingkat penetrasi, yaitu jumlah rumah tangga yang membeli brand tersebut, dengan trekuensi pembelian brand tersebut oleh konsumen,” kata Corina.
Di edisi tahun ini, Indomie tetap mempertahankan posisi teratas dari the Most Chosen FMCG Brand di Indonesia.
Posisi berikutnya di peringkat 2 hingga 6 juga diduduki merek yang sama seperti tahun sebelumnya, yaitu: SoKlin, Mie Sedaap, Royco, Roma, dan Kapal Api. Selain itu, Cimory, Chiki, dan Chitato dinobatkan sebagai rising star brand karena berhasil menembus peringkat 100 teratas di Most Chosen FMCG Brands tahun ini. (mcr4/jpnn)