Rilis Sadrah, for Revenge Tetap Menyayat Hati
For Revenge memutuskan untuk menyematkan nyawa yang berbeda di balik lirik dan melodi emosional Sadrah.
Sebagai contoh, bila Serana melambangkan 'perayaan' kesedihan, maka Sadrah justru melambangkan 'pemuliaan' kesedihan.
"Kami membayangkan bahwa Sadrah menceritakan tentang sebuah kekalahan cinta yang justru menjadi awal dari sebuah perjalanan baru bagi sang tokoh utama. Lagu ini sangat memancarkan pergulatan batin yang terjadi ketika tokoh utama kesulitan memproses kesedihan barunya, namun di sisi lain, dia harus segera melapangkan dadanya," jelasnya.
Lagu Sadrah akan menjadi pembuka bagi era baru for Revenge yang kini beranggotakan Boniex Noer (vokal), Arief Ismail (gitar), Izha Muhammad (bass), dan Ari Pribadi (drum).
Saat ini for Revenge sedang mempersiapkan album terbaru yang siap diberikan judul Perayaan Patah Hati - Babak 2.
Boniex Noer pun memberikan sedikit petunjuk bahwa, terlepas dari judul album terbaru tersebut, Perayaan Patah Hati - Babak 2 tidak akan menjadi sekadar repetisi dari Perayaan Patah Hati - Babak 1.
"Bila Perayaan Patah Hati - Babak 1 diibaratkan sebagai sebuah 'pesta', maka Perayaan Patah Hati - Babak 2, sebagai sebuah 'perjalanan'. Lagu Sadrah ini barulah pembuka, lagu-lagu berikutnya menceritakan apa yang terjadi selanjutnya. Semoga teman-teman di luar sana siap mengikuti perjalanan dua tokoh utama kami: Sera dan Rana," tutupnya.
Rencana besar for Revenge pads 2024 tidak berhenti sampai di rilisan album baru. For Revenge juga menatap beberapa kolaborasi lintas musisi atau bahkan lintas profesi suatu saat nanti. (ded/jpnn)