Rita Dinah Kandi, Kehidupan Kedua setelah Operasi Tumor Otak
Dulu Susah Pegang Tisu, Sekarang Kuat Mengebor GigiSenin, 01 Desember 2008 – 03:26 WIB
Kini Rita lebih mensyukuri kehidupan keduanya. Dia kini berusaha mensyukuri kesehatan dengan menata diri agar tidak terlalu ambisius mengejar karir dan uang. Dia belajar satu hal, lima jam di meja operasi ternyata sama nilainya dengan semua jerih payah yang dikumpulkannya bertahun-tahun.
"Pokoknya, sia-sia kerja keras banting tulang selama ini, karena habis untuk berobat. Sekali operasi ratusan juta, dan selama dua tahun ke depan obat-obatan bisa habis puluhan juta sebulan," ujarnya.
Kini dia tak lagi sesibuk dulu. Sevelum operasi, dia kerap melupakan hak tubuh untuk beristirahat. Praktik dari pukul 08.00 hingga pukul 8 malam, bekerja sambilan di perusahaan konstruksi, manggung, rekaman, promo album, dan seabrek kegiatan lagi.
Tempat praktiknya, mulai tambal, cabut, dan operasi gigi, kini hanya buka mulai pukul 09.00 hingga pukul 20.00. Itu pun harus dengan perjanjian dulu sehari sebelumnya. Tawaran manggung juga selektif diterimanya, terutama bila harus keluar kota. "Banyak orang ragu-ragu nawarin manggung, tanya dulu apa saya sehat," katanya.