Ritual Keturunan Kesultanan Kutaringin Temukan Pesawat AirAsia
jpnn.com - PANGKALAN BUN - Insiden jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 memang membuat keprihatinan dan duka cita banyak pihak, tidak hanya keluarga para korban, tapi juga masyarakat Indonesia secara umum.
Keprihatinan juga tak terkecuali dirasakan masyarakat Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Terlebih jatuhnya pesawat berpenumpan 155 orang diserta 7 orang kru itu di wilayah mereka.
Tidak semua dan sembarang orang bisa turut berpartisipasi langsung dalam upaya pencarian yang saat ini masih dilakukan. Namun setidaknya, partisipasi itu bisa dilakukan melalui cara lain, yaitu doa. Hal itu pula yang dilakukan keturunan Kesultanan Kutaringin di Pangkalan Bun.
H Gusti Husein Hamzah salah satu sesepuh Kesultanan Kutaringin kepada Kalteng Pos (Grup JPNN.com), Rabu (7/1) mengungkapkan, seluruh keturunan kesultanan merasa ikut berduka cita dengan kejadian jatuhnya pesawat ini, sehingga seluruh keluarga besar melakukan doa bersama di makam Sultan Kutaringin Ratu Anum Kusumayuda.
"Doa ini selain meminta kepada Allah SWT agar para korban bisa segera ditemukan semua. Kami juga memohon agar para relawan serta seluruh petugas termasuk para jurnalis yang bertugas tetap semangat sehingga bisa bekerja dengan lancar," kata H Gusti Husein Hamzah.
Gusti Husein mengaku, solidaritas itu merupakan wujud keprihatinan mendalam warga Kotawaringin Barat khususnya keturunan Kesultanan Kutaringin atas musibah menimpa pesawat AirASia bernomor lambung QZ8501.
"Bagi kami, musibah ini sangat luar biasa. Apalagi pesawat itu jatuhnya di wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat. Sudah sepantasnya, baik keluarga korban maupun masyarakat lain, mendoakan. Selain itu, kami juga ingin membuktikan bahwa masyarakat Kotawaringin Barat memiliki sikap kepedulian," ujarnya. (son/nto/awa/jpnn)