Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Rizal Ramli Mengadu ke Taufik Kiemas

Jumat, 19 September 2008 – 19:50 WIB
Rizal Ramli Mengadu ke Taufik Kiemas - JPNN.COM
JAKARTA - Ketua Komite Bangkit Indonesia (KBI) Rizal Ramli menilai adanya upaya untuk membungkam demokrasi dengan cara-cara yang tidak elegan sebagai bentuk penzaliman."Demokrasi langsung itu di dalamnya termasuk menyampaikan pendapat dan mengkritik pemerintah. Karena saat ini, pemerintah sepertinya berusaha berbagai cara untuk membungkam demokrasi langsung ini," kata Rizal kepada wartawan usai pertemuannya dengan Ketua Dewan Penasehat PDI Perjuangan Taufik Kiemas di Jakart, Jum'at (19/9).

Pertemuannya dengan Taufik ini, diungkapkan Rizal, membahas demokrasi di Indonesia. "Pembicaraan fokus pada penyampaian demokrasi langsung yang dilindungi oleh Undang-Undang. Di sini saya meminta nasehat kepada Pak Taufik. (Penetapan tersangka) inilah bentuk penzaliman," kata Rizal lagi.

Dia menambahkan, pada Pilpres 2004 lalu ada rekayasa bahwa Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dizalimi oleh Taufik Kiemas melalui pernyataan-pernyataannya. "Padahal, itu tidak sepenuhnya benar. Justeru saat ini kami yang dizalimi, dituduh macem-macem, bahkan mau ditangkap. Di sini ada upaya pembunuhan karakter," tuturnya.

Sementara itu, Taufik Kemas mengatakan Rizal Ramli merupakan orang intelektual yang mengerti aturan menyampaikan kebebasan berpendapat. "Rizal Ramli adalah orang intelek dan tahu aturan. Jadi tidak mungkin melakukan aksi kekerasan," kata Bang TK, panggilan Taufik Kiemas.

Ditanya apa bantuan yang diberikan Bang TK kepada Rizal jika ditahan dengan paksa, dia berujar, "Saya rasa itu tidak perlu. Karena Rizal lebih baik dipanggil secara terbuka, dan pemerintah tidak perlu takut dengan kritik-kritik Rizal yang membangun. Jadi hadapi sajalah," tuturnya menirukan TK.

JAKARTA - Ketua Komite Bangkit Indonesia (KBI) Rizal Ramli menilai adanya upaya untuk membungkam demokrasi dengan cara-cara yang tidak elegan sebagai

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News