Rizal Ramli: UU Migas Dibiayai Asing
Rabu, 18 Juli 2012 – 23:42 WIB
Lebih lanjut Rizal memberi contoh doktrin harga internasional migas yang dipegang teguh pemerintah. Sebatang pulpen yang ongkos produksinya Rp90, jika dijual di dalam negeri dengan harga Rp100 sudah ada untungnya. Namun karena di New York harga pulpen yang sama Rp1.000, pemerintah merasa rugi bila menjual kepada rakyatnya sendiri seharga Rp100. Selisih yang Rp900 inilah yang kemudian pemerintah sebut sebagai subsidi. Ini adalah konsep ekonomi neoliberal.
“Kalau mau menyamakan dengan harga internasional, seharusnya pemerintah lebih dulu menaikkan pendapatan rakyatnya agar sama dengan warga New York yang sekitar US$40.000. Tapi faktanya kan tidak. Rakyat dibiarkan berpenghasilan rendah, tapi dipaksa membayar dengan harga internasional. Kebijakan seperti ini merupakan jalur cepat mendorong proses pemiskinan struktural. Ini harus segera dihentikan. Karenanya, saya mohon majelis hakim yang terhormat untuk membatalkan UU Migas yang bertentangan dengan konstitusi,” harap Rizal Ramli. (fas/jpnn)