Rizky Rifallah, Remaja Penderita Diabetes Insipidus dan Kanker Batang Otak
Sehari Minum 14 Liter, Obat Harus Beli ke SingapuraSenin, 16 Februari 2009 – 06:21 WIB
Berbekal prestasi akademik itulah, Rizky diterima di SMPN 111 Jakarta -salah satu sekolah rintisan bertaraf internasional (SRBI). Saat orang tuanya berada di puncak kebanggaan terhadap Rizky, musibah itu datang. Pada pertengahan 2006, Rizky divonis menderita kanker otak.
Awalnya, kanker otak yang menjangkiti Rizky tidak terdeteksi oleh dokter. Sebab, hasil diagnosis menyebutkan bahwa Rizky menderita diabetes insipidus. Yakni, pengeluaran cairan tubuh berupa urine dalam jumlah berlebih. Penyebabnya, antara lain, rusaknya saraf yang bisa memerintah tubuh untuk kencing atau tidak dan gagalnya ginjal terhadap rangsangan hormon AVP (arginine vasopressin, salah satu hormon yang di ginjal). Ketika itu Rizky memang mengeluh sering kencing. ''Tiap setengah jam aku pipis. Ibu curiga dan saya dibawa berobat ke RSCM (RS Cipto Mangunkusumo, Red),'' terangnya.
Di RS itu Rizky menjalani pemeriksaan ginjal. Namun, tidak ditemukan adanya kelainan. Kemudian, Rizky diminta untuk menjalani pemeriksaan MRI (magnetic resonance imaging). Yakni, sebuah alat untuk memeriksa dan mendeteksi tubuh dengan menggunakan medan magnet besar dan gelombang frekuensi radio tanpa operasi, tanpa menggunakan sinar X, dan tanpa bahan radio aktif.