Rizky Rifallah, Remaja Penderita Diabetes Insipidus dan Kanker Batang Otak
Sehari Minum 14 Liter, Obat Harus Beli ke SingapuraSenin, 16 Februari 2009 – 06:21 WIB
Cukup lama tidak sekolah, Rizky sering rindu belajar dan bersosialisasi dengan teman-temannya. Beruntung, teman-teman dia tidak melupakannya. Mereka rajin menengok Rizky. Demikian pula teman SD. Terlebih lagi beberapa karibnya. ''Aku jadi semangat lagi. Kata mereka, yang penting aku sembuh dulu, baru sekolah,'' kata Rizky.
Beruntung, di RS Dharmais ada program Sekolahku yang digagas Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI). Program pendidikan itu diperuntukan bagi penderita kanker anak yang tidak bisa ikut pelajaran di sekolah. ''Kalau pas lagi enak badan, aku sering pergi belajar. Aku suka baca ensiklopedi dan bahasa Inggris,'' ungkapnya.
Di hari kanker anak internasional yang jatuh pada 15 Februari kemarin, Rizky terus berdoa. Selain ingin sembuh, Rizky berujar ingin sekali bisa memberangkatkan haji ibunya. ''Aku ingin banget naikin Ibu haji. Soalnya, Ibu pengin banget,'' tuturnya, kali ini dia tidak bisa membendung air matanya. Bagi Rizky, sosok sang ibu teramat penting. Trisna-lah yang memompa semangat Rizky menghadapi ganasnya kanker yang diderita. Apalagi, posisi Rizky sebagai anak pertama memacu spiritnya untuk tegar menghadapi penyakit ganas itu. ''Adikku empat. Karena itu, aku harus kuat. Mereka sayang banget sama aku,'' imbuhnya.