Rochy Putiray: Era Galatama Lebih Baik dari ISL
jpnn.com - JAKARTA - Rochy Putiray menceritakan pengalamannya saat masih merumput di kompetisi dalam dan luar negeri. Saat berkarir di Liga Ceko dan Liga Malaysia, dia merasakan perbedaan yang besar dengan merumput di Indonesia.
Menurut Rochy, kompetisi saat ini yang berlabel ISL kualitasnya masih kalah dengan era Galatama dan Perserikatan dahulu. “Saat itu persepakbolaan Indonesia lebih diperhitungkan dibanding sekarang," katanya saat ditemui di Kasablanka, Jakarta, Kamis (30/4).
Jika dibandingkan dengan Liga Indonesia I dan era ISL, secara kualitas bagi dia tak ada perbedaan mencolok.
"Kalau saya bilang, kompetisinya juga stagnan.Kualitas pun jauh. Apalagi soal pemain asing, lebih bagus dulu. Nggak ada pemain asing, pemain berkualitas di Indonesia melimpah," ungkapnya.
Masalah profesionalisme, adalah hal yang paling krusial menurut dia. Ukuran mudahnya adalah soal komitmen pembayaran gaji. Di liga Hongkong, dia melihat tak pernah ada klub menunggak.
"Mereka memiliki mekanisme pembayaran yang dimodifikasi. Hasilnya mereka berkembang terus. Di Indonesia, dari dulu saya masih main, sampai sekarang, masalahnya menunggak gaji terus," terang lelaki 45 tahun tersebut.
"Padahal penonton disana tak segila disini. Tak seramai disini, tapi klub sehat. Saya amati, manajemen lah kuncinya," imbuh Rochy.
Melihat proses tersebut, Rochy menilai, kesalahan ada pada orang yang di dalam manajemen. Karena belum dilakukan perubahan karakater, sikap dan orang di dalamnya, maka kondisinya cukup memprihatinkan.