Rombongan Festival Payung Indonesia Jadi Pusat Perhatian
” Semua unsur bersatu, dari industri, pemerintah, perajin hingga masyarakat. Kekuatan kebersamaan untuk pariwisata ini terlihat di sini. Ini akan kami kukuhkan juga di festival payung Indonesia. Dan sekadar mengingatkan, FPI merupakan satu-satunya festival di Indonesia yang mempelopori sinergi dengan festival di luar negeri dalam bentuk sister festival seperti ini. Hal ini dilakukan sebagai sebuah upaya untuk meningkatkan jaringan dan kualitas festival dan juga dalam rangka menggenjot kedatangan Wisman di FPI kami di Solo,”ujar pria yang juga Direktur Mataya Art & Heritage.
Mataya Art & Heritage adalah komunitas budaya asal Solo yang concern terhadap acara budaya sejak Presiden Joko Widodo masih menjabat sebagai wali kota Solo. Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata I Kementerian Pariwisata I Gde Pitana mengatakan, FPI merupakan salah satu event yang telah masuk menjadi calender of event Kemenpar.
Sinergi dengan FPI diharapkan mampu menjaring wisatawan asal Thailand untuk datang ke Indonesia.
”FPI ini menjadi ruang ekspresi persahabatan antarbangsa. Setelah kunjungan Delegasi Thailand ke FPI 2015, pada tahun 2016 dan 2017, 2018 FPI ke Chiang Mai. Kunjungan ini juga untuk berbagi dan bertukar ide dan pengalaman. Apalagi sudah mengkristal dalam format hubungan sister festival (festival bersaudara). Yakni Festival Payung Indonesia dan Bo Sang Umbrella Festival (Chiang Mai, Thailand). Ini akan berdampak positif terhadap pariwisata Indonesia,” kata Pitana.
Menteri Pariwisata Arief yahya mengatakan, inilah yang dikatakan dengan kekuatan budaya. Apalagi, Indonesia memiliki banyak budaya yang sangat unik dan menarik.
Kebudayaan adalah investasi untuk membangun masa depan dan peradaban bangsa demi terwujudnya tujuan nasional sebagaimana diamanatkan UUD 1945.
Menurut menteri asli Banyuwangi itu, 60 persen wisman yang berkunjung ke Indonesia karena daya tarik budaya. Sedangkan 35 persen wisman ke berwisata ke Indonesia karena pesona alamnya. Sisanya adalah daya tarik dari objek buatan atau kreasi. Lima persen wisman tertarik pada man-made. (jos/jpnn)