Romy Klaim PPP Partai yang Pertama Dukung Jokowi Nyapres
Terkait dengan dualisme PPP, Romy mengaku, sebelum bertemu Jokowi, dia beserta pengurus bentukannya sudah bertemu dengan Ketua Majelis Syariah PPP KH Maimoen Zubair.
Pertemuan berlangsung di Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang, Jawa Tengah usai muktamar ditutup. Dalam pertemuan selama dua jam itu, dia memaparkan hasil muktamar. "Beliau menerima muktamar di Surabaya dan menyatakan tidak melanggar,” katanya.
Dia menambahkan dengan diterimanya hasil muktamar ke 8 itu, tidak akan ada muktamar luar biasa. ”Dipastikan tidak ada muktamar luar biasa,” katanya.
Namun, Romy mengatakan, ke depannya akan bertemu dengan PPP kubu Suryadharma Ali. Dalam pertemuan itu akan membahas islah PPP. Harapannya, dua kubu partai berlambang Kakbah itu bisa kembali disatukan.
Dengan bergabungnya PPP di Koalisi Indonesia Hebat (KIH), partai bernomor urut 9 itu kemungkinan besar mendapatkan jatah menteri. Lukman Hakim Syaifuddin yang kini menjabat sebagai Menteri Agama akan kembali masuk bursa menteri untuk posiis yang sama.
Menanggapi itu, Romy mengatakan bahwa pemilihan menteri merupakan hak prerogatif presiden. Pihaknya tidak bisa mencampuri wewenang Jokowi. Namun, jika ada kader PPP yang dipilih, partainya akan siap. (aph/sof)