Rotasi Pemain Harga Mati
jpnn.com - JAKARTA – Tim nasional Indonesia U-19 untuk kedua kalinya akan menghadapi Yaman U-19 di Stadion Maguwoharjo, malam nanti. Laga kedua ini seharusnya bisa menjadi momentum bagi Indra Sjafri untuk merotasi pemain secara merata.
Ya, dari 23 laga yang pernah dilakoni Garuda Jaya, sebutan timnas U-19, Indra tak banyak menurunkan pemain-pemain lapis kedua kecuali itu-itu saja. Ketimpangan antara pemain lapis utama dan pemain cadangan inilah hal harus dibisa diurai Indra.
Ketimpangan ini sudah pernah jadi bumerang saat Indonesia ditumbangkan Myanmar, beberapa waktu lalu. Kemenangan tiga gol tanpa balas di laga perdana menghadapi Yaman memang belum memuaskan Indra. Tiga hal utama yaitu, penyelesaian akhir, kemampuan bertahan individu pemain dan mental pemain masih dianggap lemah.
Tiga persoalan inilah yang akan menjadi fokus Indra untuk dibenahi. Mengenai penyelesaian akhir, pelatih yang suka makan gado-gado itu menganggap Ilham Udin Armayn dan kawan-kawan masih terburu-buru. Indra mencatat, dari delapan peluang emas yang dimiliki, hanya tiga yang bisa dikonversi menjadi gol.
Idealnya, menurut Indra, 60 hingga 70 persen peluang harus bisa menjadi gol. “Finishing belum bisa dikatakan baik. Dari delapan peluang hanya tiga yang menjadi gol, satu hasil yang belum sesuai dengan harapan kami. Jika bisa memaksimalkannya dengan persentase 60 hingga 70 persen,” ungkap Indra, kemarin.
Dari 29 pemain yang kini ditangani Indra, ada sembilan pemain yang biasa berposisi sebagai juru gedor. Sayangnya, dari sembilan penyerang tersebut, hanya ada lima nama yang selalu diberikan kesempatan bermain. Empat sisanya jarang sekali dimainkan, jika pun dimainkan hanya sebagai pengganti di menit-menit akhir jelang pertandingan usai.
Begitu pula dengan lini tengah. Dari 23 laga uji coba yang telah dilakoni Timnas U-19, 20 laga di antaranya selalu saja Evan Dimas dimainkan. Pola seperti ini memang membuat penampilan Evan semakin matang, tetapi dampak psikologisnya membuat pola bermain Garuda Muda tidak begitu cemerlang tanpa adanya Evan.
Sebaliknya, Yaman tak ingin kembali dipermalukan Indonesia di laga kedua kali ini. Jika laga sebelumnya pelatih Yaman, M Ali Qasem, memberikan kesempatan pada pemain pelapis, maka tujuh pemain utama Yaman U-19 akan dimainkan di laga kedua. Qasem berharap, anak asuhnya bisa membalas kekalahan tersebut.